Berita Buleleng

Ketersediaan Oksigen di RSUD Buleleng Tinggal 3 Jam, Kini Tunggu Kiriman dari Pemprov

Sekda Buleleng Gede Suyasa mengatakan, pendistribusian oksigen oleh pihak rekanan sebelumnya langsung dilakukan ke kabupaten.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Suasana di RSUD Buleleng - Ketersediaan Oksigen di RSUD Buleleng Tinggal 3 Jam, Kini Tunggu Kiriman dari Pemprov 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Ketersediaan oksigen di RSUD Buleleng pada Senin (19/7/2021) tinggal beberapa jam.

Pihak rumah sakit pun berharap agar pasokannya segera dikirim oleh pihak Pemprov.

Sekda Buleleng Gede Suyasa mengatakan, pendistribusian oksigen oleh pihak rekanan sebelumnya langsung dilakukan ke kabupaten.

Namun saat ini, distribusi oksigen harus dikoordinir oleh Pemprov.

Baca juga: Penggunaan Oksigen di RS Bali Meningkat Drastis Karena Lonjakan Kasus Covid-19

Oleh karena itu, Bupati Buleleng kata Suyasa sudah menghubungi Gubernur Bali, Sekda Bali hingga Kalak BPBD Bali, agar kebutuhan oksigen di Bumi Panji Sakti ini dapat segera dipenuhi, mengingat ketersediaannya tinggal hitungan jam.

Terpisah, Dirut RSUD Buleleng dr Putu Arya Nugaraha tidak menampik ketersediaan oksigen tabung di rumah sakit tersebut tinggal tiga jam.

Selain menunggu kiriman dari Pemprov, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Satgas Provinsi Jawa Timur, agar bisa membagi oksigen cair yang mereka miliki, paling tidak sebanyak dua ton.

Sebab, RSUD Buleleng sendiri saat ini sudah tidak memiliki cadangan oksigen.

"Oksigen cair yang kami miliki sudah habis sejak sore kemarin (Minggu,red). Sementara oksigen tabung masih bisa untuk tiga jam kedepan. Sangat krisis sekali, mudah-mudahan kiriman dari Pemprov dan Jawa Timur bisa cepat.

Yang dari Pemprov sih malam ini sudah pasti sampai. Agak terlambat memang karena banyak rumah sakit yang ngantre untuk pengisian oksigen tabung" ungkapnya.

dr Arya pun menyebut, oksigen tabung biasanya hanya digunakan untuk merujuk pasien, atau memindahkan pasien ke ruangan lain.

Namun karena oksigen cair sudah habis, pihaknya pun terpaksa menggunakan oksigen tabung untuk pasien yang dirawat di ruang instensif, termasuk pasien Covid-19.

"Oksigen yang kita miliki tidak hanya diprioritaskan untuk pasien Covid. Pasien lain yang membutuhkan tetap kami berikan.

Kami melakukan efisiensi dengan cara menunda tindakan bedah yang direncanakan. Tapi memang ketersediaannya tinggal tiga jam saja.

Baca juga: Kebutuhan Oksigen Naik 5 Kali Lipat Pasca Melonjaknya Kasus Covid-19, Ketua PERSI Bali Angkat Bicara

 Saya berharap pengiriman dari Denpasar bisa cepat," terangnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved