Berita Badung
Polisi Selidiki Kejanggalan di TKP, Bocah SD yang Hilang di Mengwi Badung Ditemukan Sudah Meninggal
Mayat bocah SD ditemukan dalam kondisi telungkup di Sungai Tukad Dangkalan di Banjar Busana Kaja, Desa Baha, Kecamatan Mengwi Badung.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Setelah dinyatakan hilang selama 4 hari atau pada Senin 19 Juli 2021 lalu, IMDHA (11) asal Banjar Busana Kaja, Desa Baha, Mengwi, Badung, Bali akhirnya ditemukan, Kamis 22 Juli 2021 sore.
Saat ditemukan kondisi bocah tersebut sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan mengambang di sungai.
Mayat bocah SD tersebut ditemukan dalam kondisi telungkup di Sungai Tukad Dangkalan di Banjar Busana Kaja, Desa Baha, Kecamatan Mengwi Badung.
Mayat korban pertama kali ditemukan I Made Redep (66), warga setempat.
Baca juga: BREAKING NEWS: Penemuan Mayat Bayi Tanpa Kedua Tangan di Buleleng, Ada Kain dengan Gumpalan Darah
Kasubag Humas Polres Badung Iptu Ketut Gede Oka Bawa mengakui bahwa bocah SD yang hilang sudah ditemukan, kemarin sore.
"Kemarin sudah ditemukan sore, sewaktu hampir gelap itu ditemukan oleh warga," ucapnya, Jumat 23 Juli 2021.
Dia mengatakan, I Made Redep yang menemukan mayat bocah itu hendak mandi di Sungai Cengkok, sambil mencari rumput sekitar pukul 17.30 Wita.
Nah setibanya di sungai Cengkok, Redep tidak jadi mandi lantaran di sungai tersebut ramai orang yang mandi.
"Karena di sana (Sungai Cengkok, Red) ramai, jadi sanksi turun ke sungai Dangkangan yang lokasinya tidak jauh dari Sungai Cengkok," jelasnya.
Saat berada di Sungai Dangkangan, Redep mencari buah kelapa yang jatuh.
Namun, saat melihat-lihat ke bawah, dirinya terkejut karena melihat ada mayat anak laki-laki mengambang di sungai dengan posisi telungkup.
Kondisi korban masih mengenakan baju dan celana.
Awalnya dia belum mengenali mayat tersebut.
Tetapi dia ingat bahwa ada anak laki-laki yang hilang beberapa hari lalu, sehingga dirinya menduga kalau mayat itu adalah IMDHA.
Saat itu juga Redep langsung menghubungi pihak keluarga dan penemuan mayat dilaporkan ke aparat kepolisian.
Saat itu pula beberapa warga ramai memadati dan melihat evakuasi mayat tersebut, bahkan sampai larut malam.
"Saat ditemukan kondisi mayat sudah bengkak dan pembusukan. Bagian kepala berada di sebelah utara," ucapnya.
Dia mengaku saat pencarian yang dilakukan, pihak Polsek Mengwi sudah menyisir sungai.
Namun ternyata lokasi hilangnya anak SD yang masih kelas 6 itu jauh dari ditemukan jenazahnya.
"Ada 1 km jaraknya dari yang hilang. Bahkan jika dilihat dari tempat dirinya memancing sangat jauh karena ditemukannya di hulu," ucapnya.
Hasil pemeriksaan jenazah korban, kata dia, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.
Jenazah korban kini disimpan di Kamar Jenazah RSUP Sanglah.
"Menunggu pihak keluarga melakukan upacara. Saat ini jenazah masih di RSUP Sanglah untuk pemeriksaan lebih lanjut," katanya.
Jajaran reskrim Polsek Mengwi dan Polres Badung tetap melakukan penyelidikan terkait meninggalnya IMDHA.
Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kejanggalan yang ada.
Pasalnya lokasi mancing korban dengan penemuan mayat sangat jauh di hulu yakni berkisar 1 km.
Pantauan di lokasi, Jumat, jajaran Reskrim melakukan penyelidikan di lokasi.
Baca juga: Mayat Mahasiswi Ditemukan Membusuk di Kamar Kos, Sedang Hamil 7 Bulan, Ada KTP Pria di Dekat Jenazah
Bahkan dari pantauan di lokasi jajaran Reskrim tetap menyusuri sungai dari tempat bocah itu mancing hingga ditemukan mayatnya.
Terlihat beberapa anggota Reskrim memeriksa seputaran Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Hal itu dilakukan untuk menemukan titik terang bagaimana bocah tersebut bisa meninggal.
Selain itu apa tujuan siswa SD itu sampai masuk jauh ketegalan, padahal sudah selesai memancing.
Kasubag Humas Polres Badung saat ditemui di lokasi tak menampik masih dilakukan penyelidikan.
Dia mengakui penyelidikan di TKP dilakukan untuk melihat-lihat kejanggalan yang ada.
"Jadi kita lihat siapa tau ada kejanggalan. Makanya kita kembali periksa di seputaran TKP," ujarnya.
Dijelaskan saat mayat ditemukan matahari sudah terbenam sehingga tidak memungkinkan melakukan penyelidikan.
Saat mayat diangkat dari air langsung dibawa ke ambulans dan dikirim ke RSUP Sanglah.
"Sampai saat ini masih dilakukan penyelidikan. Kita masih menunggu hasil autopsi," katanya.
Dijelaskannya, pemeriksaan intensif dilakukan untuk memastikan penyebab korban meninggal.
Pihak keluarga korban kabarnya sudah menentukan hari baik untuk melakukan prosesi upacara jenazah.
Menurut informasi dari warga sekitar rumah, jenazah korban akan diaben di setra desa Adat Baha, Kecamatan Mengwi, Senin 26 Juli 2021.
Nyoman Suarga, tetangga korban yang akrab dipanggil Pak Bayu, mengatakan, korban tidak selalu bermain di tempat dirinya hilang tersebut.
Bahkan dari pantauannya jika ada anak-anak bermain di sana, korban baru ikut bermain di seputaran sungai.
Dia mengatakan korban biasanya sering bermain layang-layang.
Sedangkan kegiatan memancing itu tidak dilakukan setiap hari.
Pak Bayu menjelaskan, keluarga tersebut tinggal di dekat dengan sungai itu, sejak dahulu.
Kedua orangtua korban memiliki usaha batu cor dan laundry. (*).
Kumpulan Artikel Badung