PERTAMA KALI, AS Terbangkan 25 Pesawat Siluman AS, Berikan Pesan saat Hubungan AS dan China Memanas
PERTAMA KALI, AS Terbangkan 25 Pesawat Siluman, Berikan Pesan saat Hubungan AS dan China Memanas
Untuk Operasi Pacific Iron, 10 pesawat tempur F-15 Strike Eagle dari Pangkalan Angkatan Udara Mountain Home di Idaho dan dua pesawat angkut C-130J Hercules dari Pangkalan Udara Yokota di Jepang akan bergabung dengan F-22 untuk mengisi armada udara.
AU AS mengatakan, operasi Agile Combat Employment, juga disebut sebagai operasi penyebaran tempur, menurut pernyataan dari Angkatan Udara Pasifik.
“Latihan itu untuk mendukung Strategi Pertahanan Nasional 2018, yang menyerukan militer untuk menjadi kekuatan yang lebih mematikan, adaptif, dan tangguh," kata pernyataan itu.
Agile Combat Employment dirancang untuk menyebarkan pesawat tempur AS dan aset perang lainnya di antara lapangan udara di seluruh wilayah untuk meningkatkan kemampuan bertahan mereka dari serangan rudal musuh.
Misalnya, sebagian besar kekuatan udara tempur AS di Pasifik barat terkonsentrasi pada instalasi militer besar seperti Pangkalan Udara Kadena di Okinawa atau Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam.
Serangan di pangkalan-pangkalan itu dapat melumpuhkan kemampuan militer AS untuk membalas musuh jika terlalu banyak kekuatan udara AS terkonsentrasi di sana.
Di Pacific Iron, pasukan akan berlatih dari lapangan terbang yang lebih kecil dan kurang berkembang seperti Bandara Internasional Tinian di pulau di Mariana Utara, Bandara Internasional Won Pat di Guam atau Northwest Field, jalur terpencil yang terpisah dari landasan pacu utama Pangkalan Angkatan Udara Andersen.
Pelajaran yang didapat dari latihan ini dapat diterapkan untuk beroperasi dari bandara-bandara yang lebih kecil di pulau-pulau di sekitar Pasifik barat.
Itu akan meningkatkan jumlah target yang perlu dihancurkan oleh rudal musuh dan memberi kekuatan udara AS kesempatan yang lebih baik untuk bisa melawan.
Sebuah laporan tahun 2019 dari think tank RAND Corp, yang didanai oleh militer AS, menunjukkan bagaimana konsep tersebut diharapkan dapat melawan kemampuan China yang berkembang.
Tentara Pembebasan Rakyat China "memiliki semakin banyak kuantitas dan kualitas rudal jelajah presisi jarak jauh dan balistik yang dapat mengancam target utama di pangkalan udara," kata laporan itu.
“Mendistribusikan pesawat di lebih banyak lokasi meningkatkan kemampuan bertahan; musuh harus menembakkan lebih banyak rudal untuk mencapai efek yang sama,” katanya. (Tribunnews.com/CNN/Hasanah Samhudi)
Artikel terkait telah tayang di Tribunnews dengan judul Puluhan Pesawat Siluman AS Akan Menuju Pasifik di Tengah Ketegangan dengan China