Berita Badung

Monyet Putih Muncul di Pecatu, Pengempon Pura Luhur Uluwatu Yakini Merupakan Pertanda Baik

Kemunculan monyet putih atau albino atau lebih dikenal dalam pewayangan sebagai hanoman di sekitar Pura Selonding yang merupakan Pura Prasanak Ida Bet

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: M. Firdian Sani
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Monyet putih saat berada disekitar Pura Selonding Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Badung. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Kemunculan monyet putih atau albino atau lebih dikenal dalam pewayangan sebagai hanoman di sekitar Pura Selonding yang merupakan Pura Prasanak Ida Betara Luhur Uluwatu, Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Badung viral di media sosial.

Dengan kemunculan monyet putih itu, pengempon Pura Luhur Uluwatu dan Bendesa Desa Adat Pecatu menggelar persembahyangan memohon keselamatan dan berharap ini merupakan pertanda baik agar perekonomian serta pariwisata Bali dapat pulih kembali.

Saat pengempon Pura Luhur Uluwatu dan Bendesa Adat Pecatu I Made Sumarta tiba di Pura Selonding wanara petak atau monyet putih itu tidak terlihat sama sekali, namun saat mereka membicarakan wanara petak tak lama muncul di sekitar area Pura.

"Hari ini kami bersama-sama menggelar persembahyangan kesini dan tangkil di Pura Selonding ini tak lain adalah menanggapi kemunculan kera putih atau wanara petak. Pura Selonding ini adalah salah satu Pura Prasanak Ida Betara Luhur Uluwatu," ujar Pengempon Pura Luhur Uluwatu, IGN Jaka Pratidnya, Jumat 6 Agustus 2021.

Petani di Payangan Gianyar Frustrasi, Koloni Kera Habiskan Buah Siap Panen dalam Semalam

Ia menyampaikan dengan munculnya monyet putih ini besar harapan kami selaku warga masyarakat Pulau Bali memohon kehadapan Ida Hyang Widhi Wasa supaya pandemi Covid-19 sekarang dapat segera berakhir.

Semua upaya telah dilakukan tetapi perekonomian morat marit dan kehidupan masyarakat sekarang serba kekurangan.

"Mohon kiranya dengan kemunculan wanara petak ini bisa menyelamatkan kita semua di dunia ini. Seperti disampaikan oleh pemangku tadi, kemunculan wanara petak sangat jarang sekali. Jarang sekali keluar nah mungkin ini ada pertanda dan kami memiliki pemikiran yang positif karena kemana lagi kami mengadu selain ke Tuhan Yang Maha Esa," tutur Jaka Pratidnya.

Lebih lanjut ia mengatakan dengan kemunculan wanara petak ini menganggap pertanda positif dan pertanda baik, karena dengan munculnya monyet putih jagat raya landuh, kerta sehingga apa yang sekarang sedang terjadi cepat berakhir.

Dan kita semua dapat memulai kembali kehidupan normal seperti sebelum pandemi Covid-19, ekonomi pulih dan pariwisata Bali kembali bangkit.

Pengiritan Biaya Pakan Kera Dilakukan Saat Pandemi di Alas Kedaton Tabanan, Beri Pakan Sekali Sehari

Wanara petak itu pun saat pengempon duduk-duduk disekitar Pura hingga melakukan persembahyangan muncul.

"Tadi kita lagi duduk-duduk dia datang, sampai kita sembahyang di goa tadi dia juga ngantar. Kami tetap mempunyai suatu keyakinan bahwa ini adalah pertanda baik. Mudah-mudahan apa yang kita harapkan bersama ini bisa terwujud dengan baik," ungkap Jaka Pratidnya.

Sementara itu, Bendesa Adat Pecatu Made Sumarta mengaku ini kali kedua dirinya melihat lagi kemunculan wanara petak di Pura Selonding setelah lebih dari 10 atau 8 tahun lalu.

"Secara pribadi saya pernah melihat kera putih ini kurang lebih 10 atau 8 tahun yang lalu dan sekarang baru saya lihat lagi. Dan sangat jarang sekali muncul dia ini. Mudah-mudahan ini pertanda bahwa ada sesuatu yang baik dengan munculnya kera putih ini," ungkap Made Sumarta.

Apalagi sekarang ditengah pandemi Covid-19 harapan saya dan harapan kita bersama pandemi ini dapat segera berakhir yang sangat berdampak besar bagi kita semua.

Dihuni 1.500 Kera, Pengelola DTW Alas Kedaton Tabanan Sebut Biaya Pakannya Capai Rp 25 Juta Sebulan

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved