Berita Denpasar
Kisah Petugas Kamar Jenazah di RSUD Wangaya; Overload, Saya Sampai Tidur Berdampingan Jenazah
kisah Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Wangaya, Ida Bagus Gede Rama Praba Vananda, di saat kamar jenazah RSUD Wangaya penuh
Penulis: Putu Supartika | Editor: Komang Agus Ruspawan
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Inilah kisah Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Wangaya, Ida Bagus Gede Rama Praba Vananda, di saat kamar jenazah RSUD Wangaya penuh.
Rama Praba berkisah petugas sampai sedikit kewalahan dengan overload-nya penitipan jenazah di RSUD Wangaya.
Bahkan, petugas yang jaga malam harus rela tidur berdampingan dengan jenazah.
Pasalnya, kantor mereka juga dikapling untuk tempat penitipan jenazah.
"Malam kan saya harus jaga. Dan saya biasa berdampingan sama jenazah tidur, cuma dibatasi terpal saja," katanya kepada Tribun-Bali.com, Selasa 10 Agustus 2021 siang.
Baca Juga: Kamar Jenazah di RSUD Wangaya Overload, Kapasitas 21 dan Terisi 71 Jenazah
Baca Juga: Bukan Takut Terpapar, Petugas Kamar Jenazah RSUD Wangaya Lebih Takut Ada Penolakan Pihak Keluarga
Menurut Rama Praba, tempat penitipan jenazah di RSUD Wangaya memiliki kapasitas 21 jenazah. Tapi saat ini sudah terisi 71 jenazah.
Akibatnya, lantai dua pada gedung kamar jenazah yang semula adalah kantor, kini setengahnya difungsikan sebagai tempat penitipan janazah.
Selain itu, pihak RSUD Wangaya juga sampai membangun tenda darurat di samping gedung.

Dari pantauan Tribun-Bali.com di lokasi pada Selasa, 10 Agustus 2021 siang, tempat jenazah memang penuh.
Bahkan tempat pemandian jenazah juga diisi jenazah yang diletakkan dalam peti.
Kantor di lantai juga dua disekat dengan terpal untuk penitipan janazah.
Begitupun di tenda sudah tak tersedia space untuk janzah baru.