PPKM Level 4 Jawa-Bali Diperpanjang, Satgas Covid-19 Kota Denpasar Meminta Masyarakat Sabar
Ia mengatakan, dengan masih ditetapkan sebagai daerah yang masuk PPKM level 4, maka tak ada perubahan aturan.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah melakukan perpanjangan PPKM untuk Jawa-Bali hingga 16 Agustus 2021.
Kota Denpasar pun masih tetap masuk dalam skema PPKM level 4.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai pun memaparkan keadaan penanganan Covid-19 di Kota Denpasar saat ini dan meminta masyarakat bersabar.
Ia mengatakan, dengan masih ditetapkan sebagai daerah yang masuk PPKM level 4, maka tak ada perubahan aturan.
“PPKM kemarin sudah diumumkan oleh Pak Menkomarves, Bali termasuk Kota Denpasar masih level 4 sehingga aturannya masih mengacu pada aturan yang sudah ditetapkan sebelumnya,” kata Dewa Rai, Selasa 10 Agustus 2021.
Salah satu aturannya yakni operasional mal masih tetap tutup.
Sementara untuk jam operasional masih dibatasi hingga pukul 21.00 Wita.
Dewa Rai menambahkan, Denpasar masih masuk PPKM level 4 karena kasus masih tinggi.
Dimana dalam sehari rata-rata kasus positif mencapai 300 orang.
“Kasus di Denpasar masih tinggi, dimana per hari kisarannya 300-an kasus aktif,” kata Dewa Rai.
Begitu juga untuk angka kematian harian juga masih tinggi di Denpasar.
Walaupun demikian, Dewa Rai mengatakan sudah ada penurunan kasus positif sejak 5 hari belakangan.
“Sempat sehari 500 sampai 600 orang, tapi sejak 5 hari belakangan ada tren penurunan. Kami berharap tren ini tetap terjaga dan semakin menurun,” katanya.
Dengan masih diterapkannya level 4 ini, Dewa Rai meminta masyarakat untuk bersabar.
Selain bersabar, pihaknya juga meminta masyarakat untuk terus taat protokol kesehatan.
“Kami sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan kasus. Jadi mohon tetap menerapkan protokol kesehatan dan bersabar,” katanya.
Siapkan 10.500 Paket Sembako
Dinas Sosial Kota Denpasar terus menyalurkan bantuan paket sembako kepada masyarakat yang sedang melaksanakan isolasi mandiri (isoman) akibat terpapar Covid-19.
Dimana, hingga saat ini sudah tersalurkan sebanyak 6.264 paket sembako.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Denpasar, I Nyoman Artayasa, mengatakan dari awal tahun 2021, Pemerintah Kota Denpasar menyediakan paket sembako sebanyak 10.500.
Sembako ini diperuntukkan bagi masyarakat yang melakukan isolasi mandiri karena terpapar Covid-19.
Dari 10.500 paket sembako berdasarkan data terakhir telah disalurkan sebanyak 6.264 paket.
Untuk penyaluran paket sembako ini dilakukan dengan menggandeng satgas desa dan kelurahan.
"Sembako ini untuk menjamin ketersediaan bahan pokok selama pelaksanaan isoman," kata Artayasa, Selasa 10 Agustus 2021.
Menurutnya pendistribusian sembako bagi warga isolasi mandiri dalam PPKM level 4 sudah sesuai dengan SOP.
Dimana data kasus dari Satgas Covid-19, data dipilah di kecamatan,disampaikan ke desa/kelurahan untuk verifikasi.
Data hasil verifikasi disampaikan kepada Dinas Sosial Kota Denpasar lalu Dinas Sosial Kota Denpasar memverifikasi dan dibuatkan berita acara penyerahan Sembako.
Sembako diserahkan ke Satgas Covid-19 Desa/Kelurahan.
Selanjutnya satgas tersebut mendistribusikan sembako kepada warga isolasi mandiri.
"Dengan mengikuti SOP sampai saat ini pembagian sembako tidak ada kendala," katanya.
Ia mengatakan selama ini pihaknya terus memastikan ketersediaan bahan pokok selama masyarakat melaksanakan isoman.
Sehingga warga yang melakukan isoman tidak perlu keluar rumah untuk membeli kebutuhannya.
"Dengan adanya bantuan sembako ini kami harapkan masyarakat yang sedang menjalani isoman tidak perlu lagi keluar rumah untuk membeli kebutuhan, sehingga pelaksanaan isoman dapat maksimal untuk mencegah penularan virus Covid-19," katanya.
Artayasa menyebutkan, hingga saat ini stok sembako di Kota Denpasar masih mencukupi.
Hal ini juga didukung dari bantuan sembako dari beberapa perusahaan di Kota Denpasar.
"Jadi untuk stok sembako masih mencukupi, dan kami berharap masyarakat dapat fokus menjalani isoman untuk mempercepat penanganan Covid-19 di Kota Denpasar," katanya.
Selain itu ia juga mengharapkan supaya kasus ke depan makin berkurang.
Untuk mencapai itu kesadaran masing-masing warga untuk tetep menjalankan protokol kesehatan yang ketat. (*)