Berita Bali

Cegah Klaster Upacara, Luhut Minta Ngaben yang Melibatkan Banyak Orang Ditunda Sementara

Supaya tidak ada klaster baru di keluarga. Kalau Vaksinasi saya kira tidak ada persoalan. Saya pesan untuk masyarakat, upacara keagamaan sementara

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat berkunjung ke Buleleng, Kamis 12 Agustus 2021. Cegah Klaster Upacara, Luhut Minta Ngaben yang Melibatkan Banyak Orang Ditunda Sementara 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengimbau masyarakat Bali agar pelaksanaan upacara keagamaan yang melibatkan banyak orang ditunda dulu sementara waktu.

Menurutnya hal ini penting dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 dan menurunkan kasus aktif.

"Supaya tidak ada klaster baru di keluarga. Kalau Vaksinasi saya kira tidak ada persoalan. Saya pesan untuk masyarakat, upacara keagamaan sementara ditunda dulu. Kalau ngaben sampai melibatkan seribu orang, bisa dilaporkan. Karena pasti ada klasternya.

Dampaknya luas turis nanti tidak percaya dengan Bali. Biar lah sementara ini kita hidup beda dengan yang lalu. Kita hidup dengan covid ini, jadi 3T harus gencar. Harus ada isoter juga," ungkapnya saat kunjungan kerjanya di Buleleng, Kamis 12 Agustus 2021.

Baca juga: Koster Diberi Misi Khusus Tekan Covid di Bali, Luhut: Saya Harap Dalam Seminggu Harus Ada Perbaikan

Disisi lain, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan alias LBP juga memberi misi khusus kepada Gubernur Bali Wayan Koster untuk menurunkan angka Covid-19 di Bali.

Bahkan, Koster ditarget oleh LBP untuk menurunkan angka Covid-19 di Pulau Dewata dalam seminggu.

"Saya harap dalam satu minggu harus ada perbaikan," tegas LBP di sela meninjau proses vaksinasi di Wantilan DPRD Bali, Denpasar, Kamis 12 Agustus 2021.

Misi khusus tersebut diberikan LBP usai dirinya melihat tidak adanya penurunan kasus drastis di Bali.

Padahal, Bali sendiri dikenal sebagai daerah yang memiliki tingkat vaksinasi tertinggi di Indonesia.

Dari data Satgas Covid-19 Bali Pada Rabu (11/8/2021) jumlah pasien terkonfirmasi positif dari data Satgas Covid-19 Bali sebanyak 1.270 orang dengan pasien sembuh sebanyak 1.148 orang dan 27 pasien meninggal dunia.

"Nah supaya Bali ini karena 90  persen sudah divaksin mestinya sih sudah bagus. Tapi kan masih stagnan, belum turun gini," kata LBP.

Oleh sebab itu, ia meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk menggencarkan testing dan tracing Covid-19 yang menurut LBP masih sangat kurang di Bali.

"Ketiga memang testing, tracing itu masih kurang di Bali, jadi ini yang harus diperhatikan," kata Purnawirawan TNI Korps Baret Merah Kopassus ini.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar berbagai acara keagamaan di Bali untuk diredam untuk sementara waktu sebagai bagian dari menurunkan angka Covid-19.

Pasalnya, dirinya mengkhawatirkan adanya klaster upacara akibat tidak diaturnya pelaksanaan upacara keagamaan.

Baca juga: Vaksinasi Sudah 90 Persen, Menko Luhut Soroti Kasus Covid-19 di Bali Masih Stagnan dan Belum Turun

"Kedua acara-acara keagamaaan sementara itu diredam dulu, ini kan kalau sampai seribu tiga, dua ratus kumpul-kumpul itu kan klaster baru," pintanya.

Bahkan, ia juga meminta agar Pemprov Bali memperbanyak fasilitas isolasi terpusat (isoter) di Bali.

Fasilitas isoter ini sendiri menurutnya menjadi kunci untuk menurunkan angka Covid-19, khususnya di klaster keluarga.

"Kami sudah lihat dengan tim beberapa hari ini, satu masalah isoter jadi kunci. Jadi bagaimana itu supaya sebanyak mungkin masuk ke dalam Isoter. Jadi mengurangi yang klaster-klaster di keluarga," ungkap LBP.

Apalagi, Bali secara kesiapan sendiri telah memiliki kesiapan mulai dari ketersediaan obat-obatan, oksigen, tenaga kesehatan, dan lainnya.

"Karena obat-obat cukup, oksigen cukup, semua sudah cukup, dokter ada, semua ada," ujar LBP.

Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat Bali untuk ikut tetap berdisiplin dan kompak dalam memerangi Covid-19.

"Berarti teman-teman di Bali ini nggak mengurus kepercayaan orang luar kemari. Jangan nanti marah nggak ada turis datang. Lha kalau turis datang kita nunjukin bahwa kita disiplin. Jadi kalian bantu lah buat berita yang baik, bahwa di Isoter itu disediakan pemerintah, makan cukup, dokter cukup, olahraga cukup, tempatnya juga bagus. Kita harus kompak, nggak boleh salah-salahan," harap dia.

Apalagi, Bali sendiri merupakan daerah tujuan pariwisata internasional.

Sehingga, kedisiplinan masyarakat Bali dibutuhkan dalam mengembalikan pariwisata Bali yang hancur akibat hantaman pandemi seperti semula.

"Jangan sampai nanti orang luar liat Bali nggak jadi tempat tujuan turis, karena tidak dianggap disiplin. Karena di mana-mana kalau sudah 90 persen divaksin mestinya sudah relatif stabil, bukan berarti habis Covidnya,  tapi tingkat kematian menurun, tingkat infeksi menurun, kelihatan. Jadi Bali ini belum kelihatan," tukasnya.

Baca juga: Tiga Menteri Tinjau Isoter di Buleleng, Luhut: Semua OTG-GR Harus Masuk ke Isoter

Di sisi lain, Gubernur Bali, Wayan Koster tidak mau berkomentar banyak saat diminta tanggapanya terkait misi khusus dari LBP tersebut.

"Cukup-cukup," ujarnya sembari melambaikan tangan menuju mobilnya. (Rtu/Gil)

Artikel lainnya di Berita Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved