Afganistan

Pasukan di Afganistan Menangis, Ibu-ibu Serahkan Bayi kepada Petugas karena Takut Taliban

Pasukan di Afganistan Menangis, Ibu-ibu Serahkan Bayi kepada Petugas karena Takut Taliban

AFP/HOSHANG HASHIMI
Dalam gambar yang diambil pada 1 Agustus 2021, pasukan komando Tentara Nasional Afghanistan berjalan di sepanjang jalan di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan di distrik Enjil, Provinsi Herat. 

 TRIBUN-BALI.COM - Pernyataan Taliban bahwa akan mengakomodir hak-hak perempuan tak langsung dipercaya kaum wanita di Afganistan.

Hal itu karena mereka telah merasakan rezim Taliban sebelumnya yang secara ketat membatasi gerakan kaum perempuan.

Kekhawatiran itu diungkapkan Gubernur Wanita Afganistan, Salima Mazari.

Salima Mazari, salah satu dari sedikit gubernur perempuan di Afghanistan, mengungkapkan kekhawatiran tentang pengambilalihan Taliban pada hari Sabtu (14/8/2021), hanya sehari sebelum Taliban menduduki Kabul, dalam sebuah wawancara dari Mazar-e-Sharif.

Baca juga: Presiden Afghanistan Sebut Jika Tak Pergi, Taliban akan Menggantungnya di Hadapan Rakyat

"Tidak akan ada tempat bagi perempuan," kata Mazari, yang memerintah sebuah distrik berpenduduk 36.000 orang di dekat kota utara.

"Di provinsi-provinsi yang dikuasai Taliban, tidak ada wanita lagi di sana, bahkan di kota-kota. Mereka semua dipenjara di rumah mereka."

Pintu masuk ke hotel Baron, dekat bandara Kabul, telah menjadi titik fokus bagi warga Afghanistan yang mencari perlindungan di Inggris.

Seorang ibu bahkan nekat memberikan anak perempuannya kepada petugas asal ia selamat.

Baca juga: Serukan Perlawanan, Putra Tokoh Anti-Taliban Minta AS Pasok Senjata

Seorang petugas mengatakan kepada Independent: "Para ibu putus asa, mereka diperlakukan tak baik oleh Taliban."

"Mereka berteriak, 'selamatkan bayi saya' dan melemparkan bayi-bayi itu ke arah kami."

"Pada akhir malam, tidak ada seorang pun di antara kami yang tidak menangis mengingat momen itu."

Aryana Sayeed: siapa pun yang membunuh penyanyi ini akan masuk surga

Penyanyi pop di Afghanistan berhasil meninggalkan ibu kota di tengah kekhawatiran bagaimana nasib perempuan di sana setelah dikuasai Taliban.

Juri The Voice Afghanistan, Aryana Sayeed (36) memberitahu penggemarnya di Instagram bahwa ia baik-baik saja setelah meninggalkan negara itu Rabu (18/8/2021).

"Saya sehat dan selamat, dan setelah malam-malam tak terlupakan, saya sampai di Doha, Qatar."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved