Afghanistan
INILAH Surat Perintah Taliban untuk Mengeksekusi Warga Afghanistan yang Dituduh Membantu AS
Surat-surat Taliban itu, yang ditulis dalam bahasa Pashto, dikirimkan kepada saudara laki-laki dari penerjemah Afghanistan selama tiga bulan terakhir.
TRIBUN-BALI.COM, KABUL - Setelah menguasai Afghanistan, Taliban tak main-main dalam melawan Amerika Serikat dan orang-orang yang membantunya.
Taliban telah mengeluarkan surat perintah pembunuhan terhadap warga Afghanistan yang dituduh bekerja untuk pasukan AS.
Para pemberontak menuduh seorang pria memberikan keamanan bagi saudaranya dan membantu AS selama perang di Afghanistan, menurut tiga surat yang ditulis oleh Taliban dan diperoleh CNN.
Surat-surat Taliban itu, yang ditulis dalam bahasa Pashto, dikirimkan kepada saudara laki-laki dari penerjemah Afghanistan selama tiga bulan terakhir.
Baca juga: Taliban Perintahkan Semua Wanita Afghanistan Berhenti Bekerja dan Tinggal di Rumah
Melansir New York Post pada Senin (23/8/2021), surat Taliban pertama memerintahkan saudara laki-laki itu untuk datang dalam sidang pengadilan mengenai tuduhan tersebut. Surat Taliban kedua adalah pemberitahuan karena ketidakhadirannya.
Surat Taliban ketiga berisi pemberitahuan hukuman mati, setelah Taliban mendapatinya "bersalah secara in absentia", menurut laporan CNN.
“Anda telah dituduh membantu Amerika...Anda juga dituduh memberikan keamanan kepada saudara Anda, yang telah menjadi penerjemah,” bunyi salah satu surat Taliban.
Baca juga: Komisioner HAM PBB Sudah Terima Pelanggaran Serius yang Dilakukan Taliban
“Keputusan pengadilan ini bersifat final dan Anda tidak akan memiliki hak untuk menolak...Anda memilih jalan ini untuk diri Anda sendiri dan kematian Anda adalah utama Insya Allah,” kata pernyataan itu.
Tidak jelas apakah pria itu atau saudara penerjemahnya masih berada di Afghanistan.
Hukuman mati itu sangat kontras dengan pernyataan publik juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid sepekan yang lalu, ketika dia bersumpah tidak akan ada kekerasan.
“Tidak ada yang akan dirugikan di Afghanistan,” kata Mujahid saat konferensi pers.
“Tentu saja, ada perbedaan besar antara kita sekarang dan 20 tahun yang lalu,” imbuhnya.
Baca juga: KISAH Pelarian Aryana Sayeed, Beyonce-nya Afghanistan Lolos dari Taliban Naik Jet Sampai ke Turki
Namun, laporan tentang pembunuhan warga Afghanistan yang ditarget Taliban telah meningkat di tengah kekacauan evakuasi yang dipimpin AS di bandara Kabul.
Ribuan warga Afghanistan, banyak yang membantu AS selama perang, terus memadati bandara Kabul, berusaha untuk bisa masuk dalam penerbangan evakuasi AS, dengan tujuan melarikan diri dari kekuasaan Taliban.
Presiden AS Joe Biden telah bersumpah untuk mengeluarkan setiap warga Amerika dan Afghanistan yang telah membantu AS.