Berita Denpasar
Guna Menggencarkan Digitalisasi Sistem Pembayaran, BI Bali Kenalkan QRIS dan SNAP Antar Negara
tujuan Bank Indonesia adalah untuk menjaga stabilitas yang dapat diukur dari tingkat inflasi dan kurs.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Salah satu tujuan dari Bank Indonesia, yakni menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, sebagaimana yang sudah diamanatkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (BI), tujuan Bank Indonesia adalah untuk menjaga stabilitas yang dapat diukur dari tingkat inflasi dan kurs.
Maka dari itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali kini tengah gencar melakukan sistem pembayaran yang efisien dengan memperhatikan beberapa indikator seperti regulator, perizinan, pengawas, operator dan fasilitator.
BACA JUGA: 90 Persen Nakes di RSUD Bali Mandara Telah Tervaksin, 1.300 Nakes di RSUP Sanglah Belum Tervaksin
Hal tersebut di latar belakangi dengan adanya perkembangan digitalisasi dan inovasi mengakibatkan semakin tingginya kompleksitas kegiatan dan variasi model bisnis penyelenggara SP yang dapat mengakibatkan adanya berbagai resiko pelanggaran SP.
BI sendiri akan melakukan pendekatan aktivitas untuk mencegah pelanggaran tersebut dengan penyelenggara jasa pembayaran (PJP), penyelenggara infrastruktur sistem pembayaran (PIP), serta penyelenggara penunjang.
Salah satu sistem yang sudah diterapkan untuk digitalisasi keuangan, yakni penggunaan QRIS.
Hingga saat ini pihaknya selalu melakukan pengembangan QRIS.
BACA JUGA: Cegah Peredaran Narkoba di Desa, BNNP Bali Gelar Tes Urine
Ketika ditemui pada Kamis 26 Agustus 2021, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan, kali ini pihaknya sedang mengembangkan Standard Nasional Open API Pembayaran (SNAP) juga melakukan uji coba sandbox Standar Nasional QR Code pembayaran Indonesia (QRIS) dengan Thailand (Thai QR Payment).
"Ini menjadi pembaharuan terbaru pada infrastruktur pembayaran nasional. SNAP merupakan standar nasional yang ditetapkan BI atas seperangkat protokol dan instruksi yang memfasilitasi interkoneksi antar aplikasi secara terbuka dalam pemrosesan transaksi pembayaran. BI juga bekerja sama dengan Bank of Thailand dalam pelaksanaan uji coba QRIS antar negara," katanya.
Lanjutnya, pengembangan QRIS antarnegara diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam memfasilitasi aktivitas masyarakat kedua negara, khususnya bagi wisatawan kedua negara.
"BI lakukan percepatan akselerasi digital untuk mendorong kemajuan ekonomi dan keuangan nasional melalui peluncuran Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) yang mengintegrasikan sistem pembayaran antara bank dan fintech pada HUT Kemerdekaan RI 2021 lalu," jelasnya.
Peluncuran SNAP ini juga sejalan dalam mendukung Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 dalam menavigasi peran industri sistem pembayaran di era ekonomi dan keuangan digital.
Selain itu, Kepala Divisi Implementasi SP, PUR, MI, Agus Sisto Widjajanti juga mengatakan hal yang sama.
Menurutnya, untuk kemajuan industri dengan menyatukan langkah, bersinergi, berinovasi melalui digitalisasi, yaitu adalah SNAP yang mengintegrasikan berbagai pelayanan sistem pembayaran bagi kemajuan ekonomi.
"Layanan ini akan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia dan Thailand yang melakukan transaksi lintas batas, seperti wisatawan. Setelah perjalanan internasional dilanjutkan, pariwisata akan menjadi sektor utama yang akan sangat diuntungkan dari layanan ini karena banyaknya arus wisatawan antara kedua negara," pungkasnya. (*)