Berita Gianyar
Kegiatan Tukar Sampah Plastik dengan Beras di Gianyar Masih Tetap Bertahan di Tengah Krisis Ekonomi
Kegiatan plastik exchange atau tukar sampah plastik dengan beras, masih tetap bertahan di tengah kesulitan ekonomi
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Ada juga botol plastik minuman, botol kaca, dan barang elektronik yang sudah tidak terpakai.
Selanjutnya, sampah plastik tersebut dikirim ke pengepul dan hasilnya dikembalikan ke masyarakat dalam bentuk beras.
"Beras yang kami berikan ini bukan hanya berasal dari donatur, tetapi juga hasil jualan sampah yang dikumpulkan masyarakat. Adapun donatur yang membantu kami adalah dari Bali Berbagi, Ketut Yudani yang menyalurkan bantuan dari donatur di Denmark dan Swan Villa," ujarnya.
Kelian Dinas Banjar Banda, Kadek Merta Anggara mengatakan, kegiatan ini bukan hanya membantu kebutuhan pokok masyarakat, namun semenjak adanya program plastik exchange ini prilaku masyarakat sedikit berubah.
Di mana sebelumnya, masyarakatnya tidak terbiasa memilah sampah di rumah tangga, saat ini kebiasaan tersebut mulai tumbuh.
"Hingga kini pikiran masyarakat kalau sudah sampah plastik pasti dipilah dan dikumpulkan, selanjutnya ditukarkan. Bahkan ada masyarakat saya setiap hari memulung plastik di jalan-jalan," jelasnya.
Baca juga: Warga Bekasi Sempat Geger Benda Berisi Kabel Dan Paku di Tong Sampah Dikira Bom
Inisiator plastik exchange, Wayan Janur mengatakan, di sejumlah daerah kegiatan ini masih tetap berlangsung.
Ia tak memungkiri, dalam mencari donatur bukanlah hal mudah.
Namun ia bersyukur, masih ada masyarakat yang berbagi rezeki untuk melanjutkan kegiatan ini.
"Selain di sini, yang konsisten juga di Lembongan, Kerambitan Tabanan, Lodtunduh Ubud, Amed Karangasem, Pemuteran Buleleng, Tegalalang, Negara Jemberana, Sidemen dan lainya juga," ujarnya. (*).
Kumpulan Artikel Gianyar