Kesehatan

WASPADA! 10 Komplikasi Darah Tinggi ini Jangan Dianggap Remeh

Berbagai komplikasi hipertensi yang bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol di antaranya sebagai berikut.

Tribun Bali/Istimewa
Ilustrasi Tekanan darah Tinggi 

TRIBUN-BALI.COM - Tekanan darah adalah tekanan darah yang mendorong dinding arteri Anda. Arteri merupakan pembuluh darah yang berfungsi mengalirkan darah kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.

Melansir laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tekanan darah tinggi atau hipertensi dapat didiagnosis ketika seseorang secara konsisten memiliki tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih.

Angka 140 menunjukkan tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berdetak atau kerap disebut tekanan sistolik. Sedangkan angka 90 mewakili tekanan pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antaranya detaknya atau disebut tekanan diastolik.

Baca juga: Salah Satunya Kurangi Stress, Berikut 7 Cara Menurunkan Hipertensi Tanpa Obat

Perlu diperhatikan bahwa seseorang bisa mengalami hipertensi selama bertahun-tahun tanpa menujukkan gejala apa pun. Sejumlah 60% keuntungan dari artikel Health Kompas.com disalurkan untuk warga terdampak Covid-19.

Padahal tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko Anda terkena berbagai masalah kesehatan serius. Komplikasi hipertensi Tekanan berlebihan pada dinding arteri yang disebabkan oleh hipertensi bisa merusak pembuluh darah dan berbagai organ tubuh.

Semakin tinggi tekanan darah Anda dan semakin lama tidak terkontrol, maka kian besar pula kemungkinan kerusakannya. Berbagai komplikasi hipertensi yang bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol di antaranya, yakni:

Baca juga: Disebut Pembunuh Senyap, Kapan Penderita Hipertensi Harus Konsumsi Obat? Berikut Penjelasannya

1. Serangan jantung hingga stroke

Dilansir dari Mayo Clinic, hipertensi dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan arteri (aterosklerosis) yang pada gilirannya bisa menyebabkan serangan jantung, stroke, atau komplikasi lainnya.

2. Aneurisma

Tekanan darah yang meningkat bisa menyebabkan pembuluh darah melemah dan membengkak, membentuk aneurisma atau penonjolan pembuluh darah.

Jika aneurisma pecah, kejadian itu bisa mengancam jiwa.

3. Gagal jantung

Untuk memompa darah melawan tekanan yang lebih tinggi di pembuluh darah, jantung harus bekerja lebih keras.

Hal ini pun dapat menyebabkan dinding ruang pompa jantung menebal (hipertrofi ventrikel kiri).

Baca juga: Jangan Sepelekan Benjolan Asam Urat, Bisa Sebabkan Penyakit Ginjal Hingga Gagal Jantung

Akhirnya, otot yang menebal mungkin kesulitan memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh, yang dapat menyebabkan gagal jantung.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved