OTT KPK di Probolinggo
PROFIL Puput Tantriana, Periode Kedua Pimpin Probolinggo Bertekad Bersih dari Korupsi, Kini Kena OTT
Puput Tantriana Sari teruskan dinasti politik di Probolinggo setelah menggantikan suaminya yang dua perioda jadi bupati kemudian ke DPR RI.
TRIBUN-BALI.COM, PROBOLINGGO - Sosok Puput Tantriana Sari, Bupati Probolinggo, Jawa Timur sedang menjadi perbincangan publik setelah dikabarkan terjaring OTT KPK bersama suaminya yang merupakan anggota DPR dari Fraksi NasDem, Hasan Aminuddin.
Di kalangan warga Jawa Timur, Puput Tantriana Sari yang akrab disapa Tantri, cukup populer.
Pasalnya, Tantri meneruskan dinasti politik sang suami yang sebelum menjadi anggota DPR RI, juga menjabat Bupati Probolinggo selama dua periode.
Sementara Tantri, saat ini perempuan kelahiran Ponorogo pada 23 Mei 1983 itu adalah periode kedua menjabat bupati Probolinggo.
Baca juga: SOSOK Puput Tantriana Sari, Bupati Probolinggo Dua Periode yang Dikabarkan Kena OTT Bersama Suami
Informasi yang dihimpun Surya.co.id, Tantri dan suaminya ditangkap dalam OTT KPK di bawah pimpinan Harun Al Rasyid, Kasatgas penyelidik yang dinonaktifkan karena tak lulus TWK.
Keduanya diduga terlibat dalam kasus suap, namun hingga kini belum dipastikan lebih rinci mengenai kasusnya.
Juru Bicara KPK Ali Fikri yang dikonfirmasi Kompas.com tak membantah kabar penangkapan tersebut.
"Informasi yang kami terima, tim KPK melakukan tangkap tangan terhadap beberapa pihak yang diduga sebagai pelaku tindak pidana korupsi di wilayah Jawa Timur," ujar pelaksana tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri, melalui keterangan pers, Senin (30/8/2021).
Kendati demikian, Ali Fikri tidak memerinci kasus tersebut.
Ia mengatakan, saat ini tim KPK masih bekerja dan perkembangan kasus akan disampaikan lebih lanjut.
"Mengenai kasus selengkapnya, siapa saja yang ditangkap, dan barang bukti apa yang diamankan, saat ini belum bisa kami sampaikan," ujar Ali Fikri.
Baca juga: Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan Suami yang Anggota DPR RI Dikabarkan Terjaring OTT KPK
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron juga membenarkan adanya OTT tersebut.
Nurul Ghufron tidak memerinci soal kasus dan pejabat yang terlibat dalam perkara.
"Sementara dapat saya sampaikan bahawa benar KPK telah melakukan giat penangkapan. Selanjutnya nanti akan kami release," ujar Nurul Ghufron, dalam keterangan pers, Senin.
Hingga berita diunggah, wartawan Surya.co.id masih meminta konfirmasi ke pihak-pihak terkait di Probolinggo.