Berita Bali
Kemarau Panjang, Bali Terancam Kekeringan, Buleleng dan Karangasem Masuk Wilayah Siaga
Adanya kemarau panjang ini membuat kekhawatiran akan datangnya kekeringan lahan pertanian di Bali, Buleleng dan Karangasem siaga
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Irma Budiarti
"Kita sampaikan ke masyarakat melalui medsos, ke dinas terkait untuk antisipasi dampak kekeringan, namun di Bali utara bukan lahan pertanian produktif, masih aman.
Lain halnya sentra produksi padi di Gianyar, Badung bisa menimbulkan dampak signifikan, terutama sawah tadah hujan.
Bali bagian utara bukan daerah pertanian, dalam hal ini padi, namun tentu saja harus antisipasi ketersediaan air bersih," jelas dia.
Stasiun Klimatologi Jembrana memprakirakan musim penghujan di wilayah Buleleng baru akan tiba pada November, disebabkan faktor topografis wilayah Buleleng.
"Untuk prakiraan datangnya musim hujan. Buleleng bagian timur bulan November, Buleleng bagian barat awal Desember.
Kalau daerah Buleleng, Bali bagian utara, topografis letaknya di utara di balik pegunungan Bali bagian tengah. Jadi rata-rata curah hujan mundur," katanya.
Dari Karangasem dilaporkan, 50 persen desa di sana diperkirakan akan mengalami kesulitan air bersih (kekeringan) memasuki musim kemarau.
Sesuai perkiraan BMKG, Kabupaten Karangasem akan mengalami hari tanpa hujan beberapa hari.
Plt Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, mengatakan, daerah di Karangasem yang kesulitaan air tersebar di beberapa Kecamatan, seperti Kecamatn Kubu, Abang, Bebandem, dan Karangasem.
"Di Kubu hampir semua desa kesulitan air bersih saat kemarau," kata IB Arimbawa.
Baca juga: Merespons Isu Kekeringan, DPRD Bali Bakal Monitor Ketersediaan Pangan di Bulog
Daerah yang diperkirakan kesulitan air bersih rata-rata karena minim sumber air dan lokasinya juga berada di atas ketinggian, tanah kering.
Seperti di Desa Ban bagian atas, Tianyar bagian atas, Tianyar Barat, Baturinggit, Tulamben bagian atas, Dukuh, Kedampal, Buana Giri, Datah, dan Sukadana.
"Untuk tahun ini (2021) jumlah desa yang kesulitan air bersih saat kemarau menurun dibanding sebelumnya.
Banyak ditemukan sumber mata air baru. Dibangun pamsims, dan gali sumur baru. Seperti di Desa Sukadana," kata Arimbawa.
Dia mengatakan, BPBD telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi kesulitan air bersih terhadap masyarakat.