Afghanistan
Misi AS Selama 20 Tahun Berakhir Sudah, Pesawat C-17 Globemaster Bersihkan Wilayah Udara Afghanistan
Hal ini seperti yang disampaikan Komandan Komando Pusat AS, Jenderal Kenneth F. McKenzie, Jr., dalam konferensi pers.
TRIBUN-BALI.COM, KABUL - Setelah 20 tahun kehadiran Amerika Serikat (AS) di Afghanistan, akhirnya kini selesai sudah.
Pada Senin 30 Agustus 2021 kemarin Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) telah mengonfirmasi bahwa keberadaan mereka di Afghanistan berakhir saat pesawat C-17 Globemaster melakukan evakuasi terakhir berangkat dari Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul pada pukul 15.29 waktu setempat.
Hal ini seperti yang disampaikan Komandan Komando Pusat AS, Jenderal Kenneth F. McKenzie, Jr., dalam konferensi pers.
"Pesawat terakhir sekarang sedang membersihkan wilayah udara di atas Afghanistan," kata McKenzie.
Baca juga: Jepang Tangguhkan 2,6 Juta Vaksin Covid-19 Moderna Karena Kontaminasi Zat Asing
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (31/8/2021), di dalam pesawat itu terdapat Komandan Divisi Lintas Udara ke-82, Mayor Jenderal Christopher Donahue, serta Duta Besar AS untuk Afghanistan Ross Wilson.
Menurut data yang dimiliki Pentagon, pada 14 hingga 30 Agustus kemarin, lebih dari 123.000 warga sipil telah dievakuasi dari Afghanistan oleh pasukan AS dan pasukan sekutu.
Komandan CENTCOM mengatakan bahwa pasukan AS memang telah mencapai kesimpulan dari misi evakuasi mereka di Afghanistan.
Namun 'misi diplomatik' tetap ada saat AS bekerja untuk memastikan keberangkatan yang aman bagi warga Afghanistan yang mengungsi, warga negara ketiga dan warga AS yang memenuhi syarat untuk bepergian, namun memilih untuk tinggal untuk alasan apapun di Afghanistan.
Saat itu, anggota Taliban terlihat melepaskan tembakan perayaan dan terdengar sorak-sorai dalam rekaman video yang beredar di media sosial yang dilaporkan diambil di dekat bandara Kabul.
"Tidak ada pengungsi di bandara itu saat penerbangan terakhir AS diberangkatkan," tegas McKenzie.
Sebelumnya, tidak lama setelah dimulainya proses evakuasi massal, pejabat dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa mereka memandang Taliban sebagai sumber daya dan sekutu yang tidak bisa diandalkan dalam operasi balasan melawan kelompok teroris seperti ISIS-K.
Hal ini disampaikan sendiri oleh Mayor Jenderal Donahue yang memimpin pembicaraan rahasia AS dengan rekan-rekan Talibannya.
Namun saat ditanya tentang keamanan bandara saat ini yang kini berada di bawah kendali Taliban, Komandan CENTCOM itu berbicara secara antusias tentang bantuan kelompok militan tersebut di tengah proses evakuasi.
"Saya dapat menyampaikan kepada anda semua tentang apa yang telah dilakukan Taliban, mereka menetapkan batas tegas di luar lapangan terbang untuk mencegah orang agar tidak datang ke lapangan terbang selama keberangkatan kami," jelas McKenzie kepada wartawan.
Padahal pejabat AS tidak memberikan informasi apapun kepada Taliban tentang keberangkatan pasukannya.