Paralimpiade Tokyo 2020 Berakhir, Parsons: Atlet Mengubah Kehidupan

Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC), Andrew Parsons, resmi menutup Paralimpiade Tokyo 2020

AFP/PHILIP FONG
Presiden Komite Paralimpiade Internasional Andrew Parsons (depan kiri), dan Kaisar Jepang Naruhito (tengah) melambaikan tangan saat Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kanan) berjalan di awal upacara pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020 di Stadion Olimpiade Tokyo pada 24 Agustus 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, TOKYO - Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC), Andrew Parsons, resmi menutup Paralimpiade Tokyo 2020, yang telah diundur setahun karena pandemi, dalam upacara penutupan yang digelar di Stadion Nasional, Jepang, Minggu 5 September 2021 malam.

"Saya tidak menyangka perjalanan, pertandingan hampir selesai. Saya tidak ingin melakukan ini, tetapi sudah waktunya bagi saya untuk menyatakan Paralimpiade Tokyo 2020 ditutup," kata Parsons.

Selama 12 hari, Parsons mengatakan, para atlet telah memberikan harapan, membuka pemikiran, dan yang terpenting atlet mengubah kehidupan.

"Paralimpiade membantu mewujudkan mimpi banyak orang di Tokyo dan memberikan harapan bagi yang menonton di rumah," ujar Parsons.

Baca juga: Leani Ratri Berhasil Meraih Medali Emas di Paralimpiade Tokyo 2020, Apresiasi dari Presiden Jokowi

Parsons berterima kasih kepada masyarakat Jepang yang membuat Paralimpiade dapat digelar.

Tidak hanya itu, dia juga memberikan apresiasi kepada tim IPC, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, Gubernur Tokyo Yuriko Koike dan Presiden panitia penyelenggara Tokyo Games, Seiko Hashimoto.

Tak lupa Parsons juga berterima kasih kepada federasi internasional, ofisial dan atlet-atlet yang berpartisipasi, serta relawan yang membawa energi dalam penyelenggaraan Paralimpiade Tokyo.

"Semua atlet Paralimpiade di seluruh dunia, sampai jumpa di Paris tiga tahun lagi," kata Parsons.

Sebelum pidatonya, Parsons menyerahkan bendera Paralimpiade kepada Wali Kota Paris Anne Hidalgo, yang akan menjadi tuan rumah Paralimpiade selanjutnya.

Pada pengujung upacara penutupan, para musisi termasuk paduan suara menyanyikan lagu "What a Wonderful World" ciptaan Bob Thiele yang direkam pertama kali oleh Louis Amstrong.

Kaldron api Paralimpiade Tokyo kemudian ditutup, kembang api kembali menyala di atas stadion untuk terakhir kalinya, "Arigato" terpampang di layar, diikuti dengan tulisan "See you in Paris 2024."
Penghargaan "I'mPossible," yang diinisiasi Komite Paralimpiade Internasional (IPC), mewarnai penutupan Paralimpiade Tokyo 2020 di Tokyo.

"I'mPossible" merupakan gerakan yang diinisiasi IPC pada 2017.

Penghargaan diberikan kepada mereka yang dinilai berkontribusi terhadap dunia yang lebih inklusif.

Mereka dianggap menginspirasi dan merupakan agen perubahan.

Penerima penghargaan "I'mPossible" di antaranya adalah Lassam Katongo dari Zambia dan Katarzyna Rogowiec dari Polandia, yang merupakan pelari dan pemain ski pada Paralimpiade sebelumnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved