Paralimpiade Tokyo 2020 Berakhir, Parsons: Atlet Mengubah Kehidupan

Presiden Komite Paralimpiade Internasional (IPC), Andrew Parsons, resmi menutup Paralimpiade Tokyo 2020

AFP/PHILIP FONG
Presiden Komite Paralimpiade Internasional Andrew Parsons (depan kiri), dan Kaisar Jepang Naruhito (tengah) melambaikan tangan saat Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga (kanan) berjalan di awal upacara pembukaan Paralimpiade Tokyo 2020 di Stadion Olimpiade Tokyo pada 24 Agustus 2021. 

Upacara penutupan Paralimpiade Tokyo, yang mengakhiri hampir dua pekan kompetisi di antara para atlet penyandang disabilitas dari seluruh dunia, digelar di Stadion Nasional.

Seperti halnya Olimpiade yang berakhir pada 8 Agustus 2021 lalu, upacara penutupan dibuka di depan lautan kursi kosong dengan hanya sejumlah pejabat yang menghadiri, termasuk Putra Mahkota Jepang Akishino dan Presiden IPC, Andrew Parsons.

Upacara penutupan Paralimpiade Tokyo, yang dimulai pukul 20.00 waktu setempat atau pukul 19.00 Wita, dibuka dengan penampilan sekelompok seniman muda Jepang terdiri dari komposer, gitaris, drumer dan violinis, yang merupakan penyandang disabilitas.

Penari kemudian memenuhi bagian tengah lapangan, yang ternyata telah dikelilingi oleh sejumlah peserta Paralimpiade di kursi yang telah disediakan.

Penampilan para penari, yang mengenakan baju warna-warni seperti diusung pada logo Paralimpiade, tersebut ditutup dengan kembang api yang memancarkan warna serupa dari atap stadion.

Para penari meninggalkan tengah lapangan yang bertuliskan "Tokyo 2020 Paralympics Game," sambil menunjukkan kertas bertuliskan "Thank you to all..." Bendera Jepang yang dibawa oleh sejumlah peraih medali -- termasuk peraih emas Sato Tomoki dan atlet para-renang berusia 14 tahun yang menjadi peraih medali termuda Jepang, Yamada Miyuki -- untuk kemudian dikibarkan.

Selanjutnya, pawai atlet membawa bendera memasuki lapangan dengan diawali oleh bendera tim pengungsi Paralimpiade.

Baca juga: Widiasih Cs Lampaui Target, Indonesia Peringkat 43 Paralimpiade Tokyo, Raih 2 Emas

Terlepas dari kesulitan, seperti protokol perjalanan Covid19, sekitar 4.400 atlet dari 162 negara dan wilayah, berkompetisi di Paralimpiade, yang dibuka pada 23 Agustus.

Di antara para atlet yang berkompetisi tersebut termasuk dua di antaranya adalah atlet dari Afghanistan yang berhasil dievakuasi, dan akhirnya tiba di Tokyo, berkat upaya multinasional.

Paralimpiade Tokyo 2020 memperebutkan 539 medali di 22 cabang olahraga. (ant)

Kumpulan Artikel Bali

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved