Serba Serbi

Tilem Katiga Bertepatan dengan Kajeng Kliwon, Berikut Ini Makna dan Hal yang Harus Dilakukan

Hari ini, Senin 6 September 2021 merupakan perayaan bulan gelap pada bulan ketiga sesuai kalender Bali atau sasih katiga.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Karsiani Putri
Tribun Bali/Rizal Fanany
ILUSTRASI- Persembahyangan 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Hari ini, Senin 6 September 2021 merupakan perayaan bulan gelap pada bulan ketiga sesuai kalender Bali atau sasih katiga.

Sehingga disebut Tilem Katiga yang dirayakan umat Hindu khususnya di Bali.

Selain Tilem Katiga juga bertepatan dengan Kajeng Kliwon.

Baca juga: Lahir Minggu Wage Landep Mengayomi Orang Sengsara, Memiliki Ingatan Tajam, Begini Nasibnya

Apa makna dan yang harus dilakukan?

Saat Tilem Katiga lakukan pemujaan saat malam hari.

Pemujaan dilakukan tengah malam dengan melakukan yoga, atau hening.

Baca juga: Makna Tilem Dalam Hindu Bali, Diyakini Sebagai Waktu yang Sakral 

Pahalanya adalah segala noda dan dosa yang ada dalam diri teruwat. 

Menurut Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana, Putu Eka Guna Yasa, pemujaan kepada gelap atau Tilem itu jelas sekali ditujukan kepada Siwa.

Menurutnya, dalam Jnyana Sidantha disebutkan di dalam matahari ada suci, di dalam suci ada siwa, di dalam siwa ada gelap yang paling gelap.

Hal itulah yang menyebabkan tilem mendapatkan pemuliaan.

Guna mengatakan di daerah Bangli ada Pura Penileman, dimana setiap Tilem dilakukan pemujaan di sana.

"Di Pura Penileman dilakukan pemujaan kepada Siwa, karena ada warga masyarakat yang nunas (meminta) pengidep pati atau sarining taksu jelas sudah Siwa. Bukti arkeologis ada arca Dewa Gana yang merupakan putra Siwa,” katanya.

Sehingga dalam konteks kebudayaan di Bali yang dimuliakan bukan bulan terang saja atau Purnama, tapi gelap yang paling gelap juga dimuliakan.

Sementara itu, dalam buku Sekarura karya IBM Dharma Palguna halaman 9 dikatakan, kepada kita para Guru Kehidupan (dan Guru Kematian) mengajarkan agar menghormati gelap, tidak kurang dari hormat pada terang.

Hormat pada gelapnya bulan mati (Tilem) tidak kurang dari hormat kita pada terang bulan purnama.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved