Afghanistan
Buron Paling Dicari AS, Sirajuddin Haqqani Ditunjuk Taliban Jadi Menteri Dalam Negeri Afghanistan
Sirajuddin Haqqani adalah kepala kelompok milisi yang dikenal sebagai jaringan Haqqani yang berafiliasi dengan Taliban.
TRIBUN-BALI.COM, KABUL – Sejumlah tokoh kunci Taliban ditunjuk menduduki jabatan strategis dalam pemerintahan baru Afghanistan.
Banyak di antara mereka adalah orang-orang yang selama ini menjadi buron pemerintahan Amerika Serikat atau terkena sanksi oleh PBB (Persatuan Bangsa Bangsa).
Nama-nama yang masuk kabinet telah diumumkan oleh Taliban pada Selasa (7/9/2021).
Baca juga: INILAH 5 Tokoh Kunci Taliban yang Masuk Pemerintahan Baru Afghanistan
Satu di antaranya adalah Mullah Mohammad Hassan Akhund yang ditunjuk menjadi Perdana Menteri interim Afghanistan.
Selain itu, Abdul Ghani Baradar akan menjadi wakilnya bersama dengan Abdul Salam Hanafi.
Untuk pos Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Taliban mengumumkan Sirajuddin Haqqani sebagai menteri interimnya.
Baca juga: INILAH Sosok Mullah Hasan Akhund, Pemimpin Sementara Afghanistan Era Taliban, Masih Disanksi PBB
Sirajuddin Haqqani adalah kepala kelompok milisi yang dikenal sebagai jaringan Haqqani yang berafiliasi dengan Taliban sebagaimana dilansir BBC.
Jaringan Haqqani berada di balik sejumlah serangan paling mematikan dalam perang selama 20 tahun di negara itu.
Salah satu serangan yang paling mematikan yang diingat adalah ledakan bom truk di Kabul pada 2017.
Serangan tersebut menewaskan lebih dari 150 orang.
Baca juga: Dulu Diharamkan, Kini Taliban Gunakan Media Sosial untuk Propaganda Perang
Jaringan Haqqani telah ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh AS. Kelompok ini juga mempertahankan hubungan dekat dengan Al Qaeda sebagaimana dilansir BBC.
Menurut laman profil yang dibuat FBI mengenai Haqqani, dia dicari untuk diinterogasi sehubungan dengan serangan di sebuah hotel di Kabul pada Januari 2008.
“Dia diyakini telah berkoordinasi dan berpartisipasi dalam serangan lintas batas terhadap Amerika Serikat dan pasukan koalisi di Afghanistan,” tulis profil tersebut.
Baca juga: Taliban Klaim Kemenangan di Lembah Panjshir, Oposisi Bertekad Akan Terus Melawan
FBI menuliskan, Haqqani juga diduga terlibat dalam perencanaan upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai pada 2008.
Jaringan Haqqani juga disalahkan atas serangan terhadap kedutaan AS dan pangkalan NATO di Kabul pada 12 September 2011.