Makna Hari Raya Tumpek Landep Bagi Umat Hindu Bali Menurut Lontar Sundarigama

Saat Tumpek Landep, kita akan melihat orang-orang ramai datang ke tempat cuci motor atau mobil untuk mencuci kendaraan mereka.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Rizal Fanany
Pande Putu Yuga Wardiana melakukan persembahyangan Tumpek Landep di Pande Keris Urip Wesi Tapa Karya di Gang Pacar, Jalan Ratna, Denpasar, Sabtu 13 Februari 2021. Hari Raya Tumpek Landep yang biasa disebut sebagai otonan besi diperingati setiap enam bulan sekali tepatnya pada Saniscara Kliwon Wuku Landep. Pada saat hari raya ini, segala bentuk peralatan yang terbuat dari besi seperti keris, tombak, pisau, hingga barang elektronik dan kendaraan bermotor juga turut diupacarai. 

Hingga tiba pada gilirannya Arjuna ditanya apa yang dilihat, dan ia bilang biji mata burung.

Maka diijinkanlah Arjuna untuk melepas anak panah dan kenalah burung itu.

Dari uraian tersebut, menurut Guna pentinglah mengasah ketajaman intelektual yang bersumber dari pikiran agar perhitungan tepat.

Andaikan saja Arjuna tidak memiliki perhitungan tajam dan tepat, pasti ia tidak akan bisa menembak burung tersebut dengan anak panahnya.

Karena hal itulah, Arjuna sering digunakan sebagai figur landeping idep atau pikirannya yang tajam.

Lalu pertanyaannya, bagaimana cara mempertajam pikiran?

Guna menambahkan, belajar pada Arjuna saat bertapa di Gunung Indrakila untuk mendapatkan anugerah panah pasupati sastra.

Karena dari keteguhan tapanya Arjuna juga disebut sebagai 'wiku wita raga' oleh Dewi Supraba.

Ketika Arjuna bertapa di Gunung Indrakila, Bhatara Indara mengutus tujuh bidadari untuk menggoda tapanya.

Bidadari tersebut dipimpin oleh Dewi Tila Utama dan Dewi Supraba.

Tilotama dan Supraba ini bukan bidadari biasa.

Diciptakan dari manik-manik terbaik surga oleh Bhatara Brahma, dan bahkan yang menciptakannya pun tergoda oleh kecantikannya.

Digoda selama tiga hari tiga malam, Arjuna tetap teguh.

Setelah berjibaku menggoda Arjuna dengan mempersembahkan kecantikannya yang paling cantik, maka keadaan menjadi berubah.

Bidadarilah yang tergoda akan keteguhan tapa Arjuna.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved