Berita Karangasem
Tanah Longsor Hantam Tembok Rumah dan Pelinggih Warga di Desa Muncan Karangasem
Lantaran tak kuat menahan air, senderan tanah belakang rumah ambruk menghantam tembok kamar hingga retak serta tembok pelinggih jebol.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Hujan disertai angin kencang yang mengguyur Karangasem, Minggu (12/9/2021) dini hari, mengakibatkan longsor di Banjar Benakasa, Desa Muncan, Kecamatan Selat.
Longsor menghantam rumah milik Gusti Ngurah Arnawa, serta penyengker tembok pelinggih.
Informasi di lapangan, peristiwa nahas terjadi sekitar pukul 08.00 wita.
Bermula dari hujan deras yang turun di lokasi kejadian sejak semalam.
Baca juga: Dukung Pelestarian Kebudayaan Bali, PLN Bantu Samsara Living Museum Karangasem
Lantaran tak kuat menahan air, senderan tanah belakang rumah ambruk menghantam tembok kamar hingga retak serta tembok pelinggih jebol.
"Petugas BPBD mendapat laporan sekitar pukul 11.59 wita. Personel dari TRC menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan assesment. Kerusakannya yakni tembok pelinggih jebol dan tembok kamar retak. Korban jiwa dan luka nihil," kata Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa, Minggu (12/9/2021).
Menurut Arimbawa, satu kamar tidur tak bisa ditempati untuk sementara lantaran temboknya retak.
Petugas telah memberikan sosialisasi sadar bencana, serta tanggap dengan seebuah ancaman bencana.
Perbekel juga diminta untuk melakukan mitigasi terhadap ancaman dari pohon tumbang.
"Saat ini tim TRC BPBD sudah melakukan assessment dan rencana akan menyerahkan bantuan langsung," imbuh IB Arimbawa, mantan Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Karangasem.
Warga yang berada dekat dengan ancaman bencana untuk waspada dan berhati - hati dengan longsor.
Ditambahkan, rumah warga di Karangasem yang terancam / berpotensi terkena bencana tanah longsor mencapai ratusan unit. Tersebar di semua Kecamatan. Seperti Kecamatan Rendang, Selat, Karangasem, Bebandem, Manggis, Abang, Kecamatan Kubu, & Kecamatan Sidemen.
Rumah warga yang berpotensi kena bencana longsor lantaran dekat dengan bebukitan, tebing, pegunungan.
Jaraknya antara rumah dengan bukit hanya sekitar 5 sampai 10 meter.
Baca juga: Pohon Kelapa Setinggi 12 Meter Tumbang Timpa Rumah Warga di Desa Tenganan Karangasem
Warga yang membangun rumah dekat bebukitan serta tebing lantaran tidak memiliki lahan
Mantan Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) Karangasem ini mengimbau agar warga tetap waspada dan hati - hati terutama saat musim hujan.
Masyarakat harus siap siaga jika ada bencana alam. Harapannya supaya tidak ada korban jiwa saat tanah longsor menerjang.
BPBD Karangasem tetap mengimbau masyarakat yang tinggal dekat dengan bencana longsor. Minimal warga pindah sementara di saat musim hujan lebat.
Pihaknya tetap berkoordinasi dengan desa dan kecamatan,agar warga tetap waspada di musim hujan.
"Kita sudah sebarkan imbauan ke masyarakat melalui Perbekel dan Camat untuk tetap waspada dan hati - hati. Mengingat cuaca di Karangasem masih belum bersahabat. Warga harus menumbuhkan sadar bencana, untuk hindari korban jiwa," imbuh IB Arimbawa, pejabat asal Singaraja.(*)
Artikel lainnya di Berita Karangasem