Berita Karangasem
Per Hari Ini Status Gunung Agung Diturunkan dari Level Waspada ke Normal, Berikut Penjelasan PVBMG
Berdasarkan analisis dan pemodelan data pemantauan gunungapi secara komprehensif dapat disimpulkan bahwa aktivitas Gunung Agung mengalami penurunan
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Berdasarkan analisis dan pemodelan data pemantauan gunungapi secara komprehensif dapat disimpulkan bahwa aktivitas Gunung Agung mengalami penurunan yang signifikan dan menunjukkan indikasi kesetimbangan.
Potensi bahaya primer untuk saat ini dapat berupa gas beracun di sekitar area kawah G. Agung.
Potensi ancaman bahaya sekunder dapat berupa aliran lahar hujan yang terjadi
terutama pada musim hujan, selama material erupsi-erupsi sebelumnya masih
terpapar di area lereng dekat puncak.
Baca juga: Status Gunung Agung Karangasem Kembali Normal Turun ke Level I, Aktivitas Kegempaan Menurun
Area yang berpotensi terlanda aliran lahar hujan adalah aliran- aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung terutama ke arah Utara.
“Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka tingkat aktivitas Gunung Agung diturunkan dari Level II (Waspada) ke Level I (Normal) terhitung mulai tanggal 13 September 2021 pukul 13:00 WITA,” ujar Kepala Badan Geologi, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Andiani, dalam keterangan tertulisnya.
Ia menambahkan dalam tingkat aktivitas Level I (Normal), masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan direkomendasikan agar membatasi aktivitas di area kawah puncak Gunung Agung.
Baca juga: Lima Pendaki Kelelahan, Mendaki Gunung Agung di Karangasem, 1 Pamedek Ditandu dari Batukau
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.
Area potensi landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
“Pemerintah Daerah, BPBD Provinsi dan Kabupaten agar senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api Agung di Karangasem, Kabupaten Karangasem, Bali dan/atau dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung,” imbuh Andiani.
Baca juga: Tim SAR Evakuasi 5 Pendaki Dari Gunung Agung yang Alami Kelelahan
Seluruh masyarakat maupun Pemerintah Daerah, BNPB, BPBD Provinsi Bali, BPBD Kabupaten Karangasem, dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi Gunung Agung setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.esdm.go.id dan/atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play.
Partisipasi masyarakat juga sangat diharapkan dengan melaporkan kejadian- kejadian yang berkaitan dengan aktivitas Gunung Agung melalui fitur Lapor Bencana. Para pemangku kepentingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation).
Hasil evaluasi pengamatan visual