Serba serbi

Bhatara Mahadewa Semadi, Anggara Wuku Kulantir Berbarengan Kajeng Kliwon

Dalam lontar Sundarigama, disebutkan bahwa saat itu merupakan hari suci. Sebab Bhatara Mahadewa melakukan yoga semadi.

Istimewa/net
Ilustrasi bersemedi 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Memasuki minggu kedua bulan September 2021, sebentar lagi, umat Hindu akan bertemu dengan salah satu hari suci.

Tepatnya pada Anggara Kliwon Kulantir, yakni pada Selasa tanggal 21 September 2021. 

Dalam lontar Sundarigama, disebutkan bahwa saat itu merupakan hari suci.

Sebab Bhatara Mahadewa melakukan yoga semadi.

Untuk itu, umat Hindu di Bali disarankan melakukan persembahyangan dan membuat sesajen persembahan serba kuning. 

Baca juga: Minggu Umanis Ukir, Hari Suci Pemujaan Bhatara Guru

Baik itu nasi kuning sapangkon, dengan lauk daging ayam putih siungan betutu, sedah woh 22 buah, dan sedah apon seperlunya. Upacara dilakukan di sanggah.

Dijelaskan pula dalam lontar Sundarigama koleksi Griya Gede Banjarangkan, Klungkung. 

Bahwa makna perayaan hari suci Anggara Kasih Kulantir adalah menciptakan ketahanan diri sesuai dengan makna kata Kulantir. Yaitu 'kulantir ngaran pategeg ing raga' atau bermakna Kulantir artinya pertahanan diri. 

Baca juga: Sehari Sebelum Pagerwesi Disebut Hari Suci Sabuh Mas, Upacara untuk Sarwa Berana atau Kekayaan

Umat Hindu berharap dapat mempertahankan diri dari berbagai cobaan, tantangan, rintangan, bencana dan lain sebagainya. Berdasarkan rasa cinta kasih. Sehingga hidupnya tidak terombang-ambing atau kulantar-kulantir. 

Jangan lupa hari itu juga berbarengan dengan hari suci Kajeng Kliwon dan Purnama. Dijelaskan pada hari Kajeng Kliwon, tata cara pelaksanaannya dengan sesajen yang wajib dibuat saat Kliwon. Sebab Kliwon merupakan hari suci Bhatara Siwa yang menggelar semadi. 

Karena itu umat wajib memohon air suci dengan mempersembahkan canang wangi-wangian di sanggah dan di atas tempat tidur.

Sembari mengheningkan pikiran serta menyuguhkan suguhan di halaman sanggah. Di jalan keluar masuk perumahan. Berupa nasi kepel 2 buah yang dijadikan satu tanding, dibuat tiga tanding, memakai lauk bawang jahe. 

Baca juga: Dianggarkan Rp 900 Miliar, Koster Harap Proyek Penataan Kawasan Suci Pura Besakih Rampung pada 2022

Suguhan di halaman rumah ditujukan kepada Sang Kala Bhucari. Suguhan di halaman sanggah ditujukan kepada Sang Bhuta Bhucari. Suguhan di jalan keluar masuk perumahan ditujukan kepada Sang Durga Bhucari.

Ketiganya wajib diberikan sesajen persembahan pada setiap hari Kliwon. 

Dimohonkan untuk menjaga rumah beserta seluruh isinya. Sehingga kita menemukan keselamatan dan kesempurnaan. Namun pada Kajeng Kliwon ditambah dengan segehan warna 5 ditata dalam satu wadah.

Tempat mempersembahkan sesajen itu adalah di jalan keluar masuk perumahan, di samping pintu masuk. 

Sesajen berupa canang lengawangi, buratwangi, canang yasa, canang gantal yang ditempatkan di atas lalu dipersembahkan kepada Durgadewi.

Sesajen di bawah ditujukan kepada Sang Durga Bhucari, Kala Bhucari dan Bhuta Bhucari. 

Pahalanya adalah penghuni rumah akan mendapatkan keselamatan dan kesempurnaan.

Namun apabila tidak membuat persembahan seperti itu, maka ketiga Bhucari ini akan memohon izin kepada Durgadewi untuk membencanai dan menganggu penghuni rumah.

Membuat penyakit, mengundang guna-guna, seperti desti, teluh, dan hama penyakit. 

Serta memasang pemusnah untuk memusnahkan vibrasi kekuatan rumah sehingga para dewata kabur dan memberi kesempatan bagi bala pasukan Sang Hyang Adikala, terutama bala pasukan Bhatari Durga untuk melakukan kerusakan. 

Kemudian makna khusus Selasa Kliwon atau disebut Anggarakasih adalah bermakna mencintai diri sendiri yang harus dilakukan setiap saat. Karena itu manusia wajib memusnahkan segala bentuk penderitaan di dalam diri.

Segala bencana di dalam diri dengan cara melakukan yoga. Sebab pada hari itu merupakan hari suci bagi Sang Hyang Ayu menggelar yoga.

Di mana Sang Hyang Rudra mengenyahkan segala keburukan dan kejahatan di alam semesta. Caranya dengan mempersembahkan sesajen canang wangi di sanggah dilengkapi bunga harum, dupa harum, dan memohon air suci. (*)

Artikel lainnya di Serba serbi

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved