Berita Bali
Minggu Umanis Ukir, Hari Suci Pemujaan Bhatara Guru
Hari Minggu Umanis Ukir, merupakan hari suci untuk pemujaan Bhatara Guru
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Irma Budiarti
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pada wuku Ukir, yakni pada hari Minggu Umanis Ukir, merupakan hari suci untuk pemujaan Bhatara Guru.
Sesajennya terdiri dari satu sasayut pangambean, 25 sedah apon dan 8 kwangi.
Semua itu dipersembahkan di sanggah kamulan.
Dalam lontar Sundarigama disebutkan, sesajen itu boleh saja dilengkapi dengan sarana lain menurut kemampuan.
Baca juga: Lahir Minggu Umanis Ukir, Cerdas dan Disenangi Atasan, Begini Nasibnya
Sebagai upaya umat memohon keselamatan kepada Bhatara Guru yang dipuja di sanggah kamulan.
Dijelaskan bahwa kata guru pada sebutan Bhatara Guru.
Mengindikasikan kedudukan dan peran beliau sebagai guru yang agung.
Baik dalam arti sebagai sumber ilmu pengetahuan dan keterampilan.
Sebagai pelindung, maupun sebagai sumber kehidupan lahir batin.
Di sini tampak pula sinonim dari kata radite.
Yakni raditya, surya, Siwa, guru, nabe yang dapat berarti matahari ataupun guru.
Perayaan hari suci yang jatuh pada hari Minggu atau radite atau raditya itu.
Juga mengindikasikan bahwa hari Minggu itu adalah hari pertama menurut perhitungan saptawara.
Baca juga: Rupawan, Berbudi Pekerti, Begini Nasib Lahir Minggu Umanis Ukir
Yang merupakan awal kebangkitan dan sekaligus sumber prestise dan prestasi umat Hindu.
Dalam mewujudkan masyarakat yang sehat, berbahagia, dan sejahtera.
Atau Jagadhita di bawah bimbingan guru yang agung yakni Bhatara Guru itu.
(*)