China
Astronot China Pulang ke Bumi Setelah Sukses Menjalani Misi 3 Bulan di Luar Angkasa
Kapsul yang membawa trio astronot China tersebut mendarat di gurun Gobi pada pukul 13.34 waktu setempat (0534 GMT).
Misi 3 astronot China ini dipimpin oleh Nie Haisheng, seorang pilot angkatan udara di Tentara Pembebasan Rakyat yang sebelumnya berpartisipasi dalam dua misi luar angkasa.
Dua astronot China lainnya, Liu Boming dan Tang Hongbo, juga berada di militer.
Badan antariksa China merencanakan total 11 peluncuran luar angkasa sebelum akhir tahun 2022, termasuk 3 misi berawak lagi yang akan mengirimkan dua modul lab untuk memperluas stasiun 70 ton.
China telah menggelontorkan miliaran dolar ke dalam program luar angkasa yang dipimpin militer dalam beberapa tahun terakhir, ketika mencoba untuk mengejar ketinggalan dengan Amerika Serikat dan Rusia.
Ambisi luar angkasa China sebagian didorong oleh larangan AS terhadap astronotnya di Stasiun Luar Angkasa Internasional, sebuah kolaborasi antara Amerika Serikat, Rusia, Kanada, Eropa, dan Jepang.
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan pensiun setelah 2024, meskipun NASA mengatakan itu berpotensi tetap berfungsi hingga 2028.
"Dibandingkan dengan AS, China secara teknis masih agak tertinggal," kata Jonathan McDowell, astronom di Harvard Smithsonian Center for Astrophysics kepada AFP.
"Pemimpin utama AS dalam penerbangan luar angkasa manusia adalah dalam pengalaman total," katanya.
"Misalnya, dua spacewalk tidak sama dengan ratusan spacewalk ISS. Kuantitas membuat perbedaan," imbuhnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Astronot China Kembali ke Bumi Setelah Selesaikan Misi 90 Hari di Luar Angkasa