AC Milan
Kisah Franck Kessie, Bermula Ujicoba Kepepet Drago Kini Menjelma Jadi Pemain Komplit di AC Milan
Momen itu ia hanya untuk minta didatangkan satu pemain berposisi striker, dan yang agak sedikit mengejutkannya ialah pihak Cesena justru meminjam pema
TRIBUN-BALI.COM – Pelatih Massimo Drago kala itu tidak mengetahui sama sekali adanya desas-desus terkait peminjaman pemain dari Atalanta yang siap bergabung pada awal musim.
Momen itu ia hanya untuk minta didatangkan satu pemain berposisi striker, dan yang agak sedikit mengejutkannya ialah pihak Cesena justru meminjam pemain bertahan dari tim asal Bergamo.
Uniknya, Drago yang tak punya opsi lagi, terpaksa memainkan sosok pemain pinjaman itu ke posisi sebagai striker dalam beberapa pertandingan uji coba.
Bermula karena uji coba yang dilakukan Massimo Drago itulah sang pemain menjelma punya insting menyerang dan bertahan sama apiknya.
Adalah sosok Franck Kessie yang memetik pengalaman berharga itu. Franck Kessie punya talenta menyerang dan bertahan sama ciamiknya kini untuk AC Milan.

Baca juga: PREDIKSI STARTING XI Juventus vs AC Milan, Rossoneri Dinilai Lebih Superior
Baca juga: JADWAL Juventus Vs AC Milan: Duel Regista Sandro Tonali-Manuel Locatelli, Adu Taktik Allegri & Pioli
Franck Kessie, merupakan produk akademi Stella Club d'Adjamé di Pantai Gading, namanya sudah menjadi incaran tim besar sejak usia 17 tahun.
Penampilan apiknya di Piala Dunia U-17 pada tahun 2013,membuat sederet tim besar mengantri mendapatkan tanda tangannya, mulai dari Juventus yang saat itu diasuh Antionio Conte.
Ada kejadian unik di Piala Dunia U-17, ketika itu Maroko yang menghadapi Pantai Gading, mengklaim usia Kessie bukanlah 16 melainkan 22 tahun, yang kemudian dimentahkan oleh FIFA.
Tetapi yang sukses mendaratkan Kessie justru Atalanta, pengaruh Edy Reja membuat Kessie yakin bisa berkembang di Atalanta.
Hasilnya tepat, mendarat di Atalanta pada musim 2014/2015, ia dipinjamkan ke Cesena dan berkembang apik di Serie-B.
Ketika di Cesena, ia dikaitkan dengan sejumlah gelandang elegan papan atas mulai dari Marcel Desailly hingga Gennaro Gattuso.
"Perubahan posisinya mengingatkan saya pada Desailly pertama yang memulai sebagai bek tengah dan kemudian memantapkan dirinya sebagai gelandan," ujar Massimo Drago di laman Gianluca di Marzio.
"Tapi dia lebih fleksibel daripada Marcel karena dia mencakup lebih banyak peran.
"Dia adalah seseorang yang tidak berubah bermain di depan 15 orang atau 90.000: dia selalu penuh detriminasi,
"Dalam latihan dia selalu berlari sangat cepat sehingga terkadang saya harus menghentikannya…”.