AC Milan

Kisah Franck Kessie, Bermula Ujicoba Kepepet Drago Kini Menjelma Jadi Pemain Komplit di AC Milan

Momen itu ia hanya untuk minta didatangkan satu pemain berposisi striker, dan yang agak sedikit mengejutkannya ialah pihak Cesena justru meminjam pema

Editor: Ady Sucipto
MIGUEL MEDINA / AFP
Franck Kessie, Dries Mertens dan Fabian Ruiz di Liga Italia Serie A AC Milan vs Napoli pada 14 Maret 2021 di stadion San Siro di Milan . MIGUEL MEDINA / AFP 

TRIBUN-BALI.COM – Pelatih Massimo Drago kala itu tidak mengetahui sama sekali adanya desas-desus terkait peminjaman pemain dari Atalanta yang siap bergabung pada awal musim.

Momen itu ia hanya untuk minta didatangkan satu pemain berposisi striker, dan yang agak sedikit mengejutkannya ialah pihak Cesena justru meminjam pemain bertahan dari tim asal Bergamo.

Uniknya, Drago yang tak punya opsi lagi, terpaksa memainkan sosok pemain pinjaman itu ke posisi sebagai striker dalam beberapa pertandingan uji coba.

Bermula karena uji coba yang dilakukan Massimo Drago itulah sang pemain menjelma punya insting menyerang dan bertahan sama apiknya.

Adalah sosok Franck Kessie yang memetik pengalaman berharga itu. Franck Kessie punya talenta menyerang dan bertahan sama ciamiknya kini untuk AC Milan.

Penalti Franck Kessie yang berujung kegagalan pada laga giornata ke-35 Liga Italia 2020-2021 antara Juventus dan AC Milan di Stadion Allianz, 9 Mei 2021.
Penalti Franck Kessie yang berujung kegagalan pada laga giornata ke-35 Liga Italia 2020-2021 antara Juventus dan AC Milan di Stadion Allianz, 9 Mei 2021. (AFP/MARCO BERTORELLO)

Baca juga: PREDIKSI STARTING XI Juventus vs AC Milan, Rossoneri Dinilai Lebih Superior

Baca juga: JADWAL Juventus Vs AC Milan: Duel Regista Sandro Tonali-Manuel Locatelli, Adu Taktik Allegri & Pioli

Franck Kessie, merupakan produk akademi  Stella Club d'Adjamé di Pantai Gading, namanya sudah menjadi incaran tim besar sejak usia 17 tahun.

Penampilan apiknya di Piala Dunia U-17 pada tahun 2013,membuat sederet tim besar mengantri mendapatkan tanda tangannya, mulai dari Juventus yang saat itu diasuh Antionio Conte.

Ada kejadian unik di Piala Dunia U-17, ketika itu Maroko yang menghadapi Pantai Gading, mengklaim usia Kessie bukanlah 16 melainkan 22 tahun, yang kemudian dimentahkan oleh FIFA.

Tetapi yang sukses mendaratkan Kessie justru Atalanta, pengaruh Edy Reja membuat Kessie yakin bisa berkembang di Atalanta.

Hasilnya tepat, mendarat di Atalanta pada musim 2014/2015, ia dipinjamkan ke Cesena dan berkembang apik di Serie-B.

Ketika di Cesena, ia dikaitkan dengan sejumlah gelandang elegan papan atas mulai dari Marcel Desailly  hingga Gennaro Gattuso.

"Perubahan posisinya mengingatkan saya pada Desailly pertama yang memulai sebagai bek tengah dan kemudian memantapkan dirinya sebagai gelandan," ujar Massimo Drago di laman Gianluca di Marzio.

"Tapi dia lebih fleksibel daripada Marcel karena dia mencakup lebih banyak peran.

"Dia adalah seseorang yang tidak berubah bermain di depan 15 orang atau 90.000: dia selalu penuh detriminasi,

"Dalam latihan dia selalu berlari sangat cepat sehingga terkadang saya harus menghentikannya…”.

Atalanta langsung mempromosikannya ke tim utama pada musim 2016/2017, mengemas 30 penampilan, 6 gol dan 2 asis.

Performanya sempat menjadi perbincangan, Manchester City dan Manchester United sempat berminat mendatangkan Kessie, ditambah Chelsea yang kala itu ditangani Antonio Conte.

Secara mengejutkan Kessie justru bergabung bersama AC Milan, kedatangannya sempat dianggap sumir.

AC Milan dianggap memberikan investasi yang terlalu mahal bagi pemain yang baru berusia 20 tahun, Kessie saat itu didatangkan dengan harga 50 Juta Poundsterling.

Musim 2017/2018, ia sukses menjadi pemain kunci di Milan dengan 37 penampilan, 5 gol dan 2 asis, serta mengemas 3.369 menit di Liga Italia.

Ia tetap tampil konsisten bersama AC Milan dan benar-benar menjadi powerhouse bagi Rossoneri di usia yang masih 22 tahun, masalah muncul ketika Pioli datang ke Milan.

Keduanya sempat beradu mulut ketika latihan, menurut Calciomercato, perdebatan kecil nyaris berujung penjualan sang pemain.

Dan kala itu, tim pertama yang mengajukan penawaran adalah Inter Milan di bawah Antonio Conte.

Kessie dianggap potongan puzzle sempurna bagi lini tengah Inter Milan, dan pada akhirnya, Conte harus gigit jari ketiga kalinya.

Ivan Gazidis langsung turun tangan mencegah penjualan sang pemain, Daniele Longo jurnalis Calciomerato, bahkan menyebut Ivan Gazidis sangat marah melihat nama Kessie di daftar jual.

Dan musim itu, Kessie tetap menjadi andalan dengan mengemas 35 penampilan dan sukses membawa Milan finish di Zona Eropa.

Franck Kessie melakukan tendangan penalti di babak 32 besar Liga Europa UEFA AC Milan vs Red Star 25 Februari 2021 di stadion San Siro di Milan. Tiziana FABI / AFP
Franck Kessie melakukan tendangan penalti di babak 32 besar Liga Europa UEFA AC Milan vs Red Star 25 Februari 2021 di stadion San Siro di Milan. Tiziana FABI / AFP (Tiziana FABI / AFP)

Baca juga: Grande Partita Liga Italia Juventus vs AC Milan, 2 Pemain Ini Pulih, Allegri Siapkan Formasi 4-3-3

Baca juga: Update Jadwal Serie A Pekan ke-4 Live RCTI: Grande Partita Juventus vs AC Milan dan Inter vs Bologna

Hubungannya dengan Pioli pun kembali harmonis, bahkan sang Manajer tidak segan memberikan pujian padanya.

“Franck dan saya mengalami kesulitan hubungan di awal, begitu kami saling memahami, dia terbukti menjadi pemain di level tertinggi, dia memiliki kualitas yang hebat.

"Dia selalu hadir di saat-saat sulit dalam permainan, dia jelas merupakan pemain yang sangat hadir dalam permainan kami. ” ujar Pioli di laman resmi klub.

Awal musim ini, Kessie sempat dikaitkan dengan Wolves, harga yang disetujui sebesar 48 Juta Poundsterling, tetapi urung terjadi karena permintaan gaji.

Apa yang membuat Kessie begitu istimewa bagi AC Milan?

The President, adalah julukan Kessie dan bukan tanpa alasan.

Tiap musimnya ia mengemas lebih dari 30 laga bersama Milan, dan nyaris tidak pernah digeser ke bangku cadangan.

Akurasi umpannya juga mencengangkan, 90 persen sukses dari lebih dari 50 passes per game, ditambah angka memenangi duel sebesar lebih dari 80 persen per pertandingan.

Kessie adalah bos di lini tengah AC Milan, ia selalu dominan di lapangan ataupun di ruang ganti, bahkan kehadiran Rade Krunic tidak membuatnya tergeser.

Belum ada gelandang AC Milan sekomplit Kessie, belum lagi kemampuan mengeksekusi peluang yang cukup apik.

Kini, kontraknya memang akan segera habis bersama AC Milan, dan Manchester United menjadi peminat terbesar untuk mendatangkan sang pemain.

Bak gayung bersambut, pada 2015, Kessie sempat ditanya klub manakah yang akan dibela di kemudian hari.

"Masa depan? Saya suka liga Inggris, tetapi pertama-tama saya harus mempelajari taktik Italia dan kemudian mungkin suatu hari pergi ke Manchester United. " ujar Kessie.

Tetapi, Kessie tentu tidak akan mudah dilepas begitu saja oleh Gazidis, dan nampaknya peluang Kessie untuk tetap di Milanello masih sangat besar.

(Tribunnews.com/Gigih) 

Simak kabar AC Milan lainnya 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Franck Kessie, Sang Presiden AC Milan, Idaman Conte, Ambisi Gazidis & Mimpi ke Manchester United

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved