Serba Serbi
Ini Makna Anggara Kasih Kulantir yang Bertepatan dengan Kajeng Kliwon dan Purnama Kapat
Pada Selasa 21 September 2021 merupakan hari raya Anggara Kasih Kulantir.itu juga bertepatan dengan Kajeng Kliwon dan juga Purnama Kapat.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Karsiani Putri
Kajeng Kliwon Uwudan ini adalah Kajenh Kliwon yang diperingati setelah Purnama, sedangkan Kajeng Kliwon Enyitan dilaksanakan setelah Tilem.
Selain itu adapula Kajeng Kliwon Pamelastali atau Kajeng Kliwon yang dilaksanakan saat hari Minggu wuku Watugunung.
Sementara itu, Purnama Kapat merupakan Purnama yang berlangsung saat bulan keempat (sasih kapat) dalam bulan Bali.
Sasih kapat ini juga disebut kartika masa dimana saat ini bunga-bunga sedang bermekaran.
Hari Purnama jatuh saat bulan penuh atau sukla paksa.
Dalam lontar Sundarigama dikatakan bahwa Purnama merupakan payogan Sang Hyang Candra.
Terkait purnama ini disebutkan:
Mwah hana pareresiknira sang hyang rwa bhineda, makadi sang hyang surya candra, yatika nengken purnama mwang tilem, ring purnama sang hyang ulan mayoga, yan ring tilem sang hyang surya mayoga.
Baca juga: Kisah Ketut Lelut Cellelut dengan Anjing-anjingnya, Senang Saat Dibawa Keliling Cari Pakan Ternak
Baca juga: Komang Ayu Antusias Sekolah, PTM Digelar di SMK PGRI 3 Denpasar, di Gianyar dan Jembrana
Artinya:
Ada lagi hari penyucian diri bagi Dewa Matahari dan Dewa Bulan yang juga disebut Sang Hyang Rwa Bhineda, yaitu saat tilem dan purnama.
Saat purnama adalah payogan Sang Hyang Wulan (Candra), sedangkan saat tilem Sang Hyang Surya yang beryoga.
Saat purnama juga merupakan hari penyucian diri lahir batin.
Oleh karena itu semua orang wajib melakukan penyucian diri secara lahir batin dengan mempersembahkan sesajen berupa canang wangi-wangi, canang yasa kepada para dewa, dan pemujaan dilakukan di Sanggah dan Parahyangan, yang kemudian dilanjutkan dengan memohon air suci.
Dimana dalam lontar Sundarigama disebutkan:
Samana ika sang purohita, tkeng janma pada sakawanganya, wnang mahening ajnana, aturakna wangi-wangi, canang nyasa maring sarwa dewa, pamalakunya, ring sanggat parhyangan, laju matirta gocara, puspa wangi. (*)