Berita Gianyar

PTM di Gianyar, Angkot Gratis Masih Tahap Penyesuaian Jam Belajar Siswa

Pembelajaran tatap muka (PTM) telah berlangsung di Kabupaten Gianyar, namun jasa mereka masih diujicobakan

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Sejumlah siswa di Kabupaten Gianyar, Bali, menunggu jemputan, Selasa 21 September 2021. Angkutan gratis masih tahap penyesuaian. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Para sopir angkutan Gianyar Aman yang menggratiskan untuk siswa sekolah, akhirnya tidak 'kesepian' lagi.

Sebab, pembelajaran tatap muka (PTM) telah berlangsung di Kabupaten Gianyar, Bali.

Sehingga mereka pun memiliki kesibukan mengangkut siswa lagi.

Namun per September 2021 ini, jasa mereka masih diujicobakan.

Sebab masih menyesuaikan dengan jam pembelajaran di sekolah.

Baca juga: Gianyar Pertama Laksanakan PTM, Mulai Senin 20 September 2021, Kantin Sekolah Tidak Boleh Dibuka

Kepala Dinas Perhubungan Gianyar, Wayan Suamba, Selasa 21 September 2021, mengatakan.

Dalam meringankan beban orangtua selama PTM berlangsung, pihaknya pun telah mengaktifkan lagi angkot Gianyar Aman.

Namun untuk di tahap awal ini, pihaknya masih melakukan ujicoba.

Dalam artian, para sopir masih mencari celah.

Jam-jam berapa saja mereka harus mengantar jemput siswa di sekolah-sekolah yang ada di rute mereka.

"Masih uji coba penyesuaian selama dua minggu, menyesuaikan dengan jam efektif sekolah," ujar Suamba.

Dikatakannya, bila PTM berlangsung, secara otomatis angkutan siswa gratis juga mengikuti.

"Hanya saja di bulan September ini uji coba armada, istilahnya penyesuaian dengan waktu belajar siswa," ujarnya.

Namun dia menegaskan, meskipun masih dalam uji coba selama dua minggu ini, siswa tetap terlayani untuk angkutan.

Sedangkan, bila PTM berlangsung permanen, 1 Oktober 2021 mendatang angkutan siswa gratis berjalan, sesuai dengan hasil evaluasi selama dua pekan ini.

Baca juga: Dewan Khawatir PTM Dibuka untuk Anak SD karena Belum Tervaksin, Ini Kata Kadisdikpora Bali

Orangtua siswa juga diimbau tidak cemas dengan protokol kesehatan angkutan siswa ini.

Sebab pihaknya telah secara tegas menginstruksikan agar sopir menerapkan protokol kesehatan.

Mulai dari tidak merokok di dalam kabin dan selalu menyiapkan hand sanitizer.

"Tiap sopir angkot yang melayani siswa atau masyarakat umum, tidak boleh merokok di salam kabin kendaraan.

Selain tidak bagus untuk kesehatan, ditakutkan akan menjadi penyebar virus Covid-19.

Jadi, jika ditemukan sopir merokok, silahkan tegur," ujarnya.

Suamba mengatakan, larangan tersebut tidak hanya berlaku untuk sopir.

Tetapi juga berlaku untuk masyarakat pengguna transportasi umum.

"Untuk sopir angkutan Gianyar Aman, kami sudah pastikan selain tidak boleh merokok saat mengemudi.

Mereka juga tidak boleh mengangkut penumpang dalam kondisi sakit, baik batuk maupun pilek.

Baca juga: DPRD Minta Segera Terapkan PTM, Provinsi Bali Masuk PPKM Level 3

Hal ini demi kenyamanan semua pihak," ujarnya.

Adapun zona yang saat ini dalam proses uji coba, berada di zona Gianyar-Tampaksiring-Blahbatuh dengan jumlah armada sebanyak 120 unit.

Sementara zona Tegalalang dilayani 40 armada.

Selain armada tersebut terdapat juga dua bus untuk zona Tegalalang dan enam bus untuk zona Gianyar-Blahbatuh.

"Zona ini kita evaluasi, apa nanti ada pergeseran armada ke jalur siswa yang padat, kita lihat nanti," ujarnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved