Berita Bali

Dewan Khawatir PTM Dibuka untuk Anak SD karena Belum Tervaksin, Ini Kata Kadisdikpora Bali

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mulai mempersiapkan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh Pulau Dewata.

Penulis: Ragil Armando | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Tribun Bali/Wema Satyadinata
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jaya Wibawa. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mulai mempersiapkan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) di seluruh Pulau Dewata.

Hal ini dilakukan sebagai bagian dari implementasi turunnya level PPKM Bali dari level 4 ke level 3.

Pun begitu, Fraksi Gerindra DPRD Bali justru meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali untuk menunda pelaksanaan PTM bagi siswa SD.

Ini dilakukan karena masih banyak anak-anak SD yang belum menerima vaksinasi dari pemerintah.

Baca juga: Disdikpora Masih Godok Juknis Pembelajaran Tatap Muka, Bali Tetap Menyiapkan Dua Opsi

Pasalnya, anak-anak usia SD tersebut menurutnya cukup rentan terpapar oleh Covid-19.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa menyebut walaupun anak-anak SD belum mendapat kewajiban untuk melaksanakan vaksinasi, tetapi pihaknya memahami kekhwatiran dari lembaga legislatif tersebut.

“Di bawah usia 12, berarti kan SMP kelas 1 sampai SD, kan emang belum, sangat betul untuk menjadi pertimbangan, saya sepakat bagi anak-anak SD untuk melaksanakan tatap muka, walaupun gurunya sudah divaksin,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, pihaknya meminta Bupati dan Walikota serta Kadisdik kabupaten/kota se-Bali untuk berhati-hati dalam membuka PTM bagi siswa SD.

Baca juga: Bali Masuk PPKM Level 3, Dewan Desak Pemprov Segera Terapkan Pembelajaran Tatap Muka

Pasalnya, kewenangan terkait sekolah dasar atau SD berada di tangan kabupaten/kota.

“Meskipun juga disampaikan itu bukan syarat utama, tetapi sebagai warga negara kita harus divaksin jika memenuhi kriteria, kalau anak SD saya harap para pimpinan wilayah atau kepala dinas pendidikan kabupaten/kota harus hati-hati,” kata dia, Rabu 15 September 2021.

Boy juga mengatakan untuk para guru dan tenaga pendidik, termasuk para siswa berusia 12-17 tahun yang ada di Bali menurutnya telah mendapatkan vaksinasi hingga dosis kedua.

Baca juga: SD Widiatmika Lakukan Program Pembelajaran Pendampingan Tatap Muka Secara Terbatas

“Begini, walaupun kan sering dikatakan bahwa semuanya diawali dengan vaksinasi, seluruh guru dan tenaga pendidik."

"Guru dan tenaga pendidik negeri dan swasta itu semua sudah divaksin yang kedua, kemudian untuk siswa ini total semua vaksinnya kan usianya 12-17 tahun, jadi mulai SMP sampai SMA kelas 3, itu semua sudah tervaksin,” paparnya.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Bali, Ketut Juliarta mengatakan bahwa penundaan proses belajar-mengajar siswa SD itu diharapkan ditunda hingga semua anak-anak tersebut telah mendapatkan vaksinasi dari pemerintah.

Baca juga: 98 Persen Siswa di Klungkung Telah Divaksin, Pembelajaran Tatap Muka Tunggu Penurunan Level PPKM

"Pelaksanaan vaksinasi terhadap siswa di atas usia 12 tahun sudah berjalan dengan baik. Namun vaksinasi terhadap anak sekolah di bawah usia 12 tahun belum bisa dilakukan, untuk itu rencana sekolah tatap muka terutama kepada anak-anak Sekolah Dasar, agar ditunda dulu sampai mereka divaksin semua," jelasnya, Selasa 14 September 2021.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved