Selain Ganjil Genap Juga Akan Ada Pengecekan Aplikasi PeduliLindungi di Pantai Sanur dan Kuta
Akan tetapi selama seminggu ke depan ini akan diawali dengan pelaksanaan sosialisasi tanpa dilakukan penindakan.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Per hari ini, Sabtu, 25 September 2021 sudah mulai diterapkan sistem ganjil genap di Pantai Kuta dan Pantai Sanur, Denpasar.
Akan tetapi selama seminggu ke depan ini akan diawali dengan pelaksanaan sosialisasi tanpa dilakukan penindakan.
Salah satu tempat pelaksanaan sosialisasi ini yakni di depan pintu masuk ke Pantai Sanur.
Setelah seminggu pelaksanaan sosialisasi, nantinya akan dilakukan evaluasi.
“Rencananya minggu ini kami sosialisasi kemudian evaluasi dan minggu depan terapkan kembali berdasarkan hasil evaluasi. Kalau sudah penetapan dan pelaksanaan akan ada putar balik kendaraan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I GW Samsi Gunarta.
Samsi mengatakan adapun dasar dari pelaksanaan ganjil genap ini yakni PPKM level 3 terkait pembukaan pariwisata yang masih terbatas yakni maksimal 50 persen, serta ada Surat Edaran dari Gubernur Bali Nomor 16 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Arus Lalu Lintas dengan Sistem Ganjil-Genap pada Daerah Tujuan Wisata di Provinsi Bali.
Dalam pelaksanaannya, untuk di kawasan Sanur akan ada sebanyak 7 pos dan di Kuta sebanyak 3 pos.
Selain menerapkan ganjil genap, juga akan ada penerapan aplikasi PeduliLindungi pada setiap pos.
“Nanti kita siapkan PeduliLindungi di semua pos, sudah kami siapkan. Hasil koordinasi kemarin pihak desa sudah mempersiapkan,” katanya.
Sehingga pengunjung yang masuk ke pantai di kawasan Sanur dan Kuta, selain melewati screening ganjil genap juga melakukan scan QR Code dengan aplikasi PeduliLindungi.
Sementara itu, bagi warga yang memang beraktivitas di wilayah penerapan ganjil genap ataupun melakukan penyeberangan ke Nusa Penida akan diberikan akses masuk.
“Ditanya dulu mereka mau kemana. Tapi dengan ganjil genap ini akan ketahuan dan lebih mudah, kalau misalnya saat tanggal ganjil platnya genap ditanya tujuannya ke mana,” katanya.
Untuk Dinas Perhubungan sendiri pihaknya menyiapkan sebanyak 40 personel yang akan berjaga di 10 pos ini.
“Personel ada 40 personel, dan sebetulnya mulai di sini, nanti baru kami isi tiap pos yang kemudian memberikan pendampingan,” katanya.
Ia menambahkan, penerapan ganjil genap ini tak akan terlalu berdampak pada kunjungan wisatawan ke pantai.
“Seharusnya tidak banyak berpengaruh, hanya lebih datar saja, tidak ada lonjakan, tinggal atur diri saja kalau mau ke pantai,” katanya.
Sementara itu, Kasatlantas Polresta Denpasar, Kompol Ni Putu Utari mengatakan pihaknya melibatkan 51 anggota dari Sabahara dan Lalu Lintas yang disebar ke 10 titik penjagaan.
Untuk satu titik pihaknya menugaskan 4 orang anggota dan bertugas bersama instansi lain termasuk pecalang yang berjaga di lokasi.
“Semua titik sudah ploting sesuai dengan petunjuk dari Kapolresta Denpasar. Hari ini hingga minggu ke depan sosialisasi saja, sambil melihat animo masyarakat dan pengunjung yang datang. Sebenarnya pemerintah inginya ekonomo kita ini pulih kembali. Kalau memang sudah prokes bagus mudah-mudahan ekonomi tangguh lagi,” katanya. (*)