Kriminolog Sebut Kasus Pembunuhan di Subang Masuk Tipologi Unik,Umumnya Karena Masalah Interpersonal

pembunuhan biasanya dilakukan oleh orang terdekat karena masalah interpersonal, sehingga jarang dilakukan oleh orang asing.

Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Jabar / Dwiki Maulana
Suasana lokasi kejadian pembunuhan yang berlokasi di Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (30/8/2021). 

“Biasanya, kasus pembunuhan yang dilatarbelakangi oleh persoalan interpersonal atau dispute antar-satu individu dengan induvidu lain itu selalu kemungkinan berencana,” ungkapnya.

“Artinya, memang sudah sesuatu yang ada pentahapan, misalnya tahap pertama itu adalah mungkin dia merasa sakit hati, kemudian dia tidak lagi bisa “berdamai” dengan perasaan yang dia miliki, lalu dia mungkin masuk ketahap berikutnya yaitu pembalasan,” tambahnya.

“Nah, pembalasannya ini biasanya dilakukan secara berencana”.

Biasanya, pembunuhan yang tidak terencana dilakukan oleh orang asing, ungkap Ikrak.

Pembunuhan semacam itu akan terlihat karena memiliki ciri tertentu yang membedakannya dengan pembunuhan terencana.

“Kalau pembunuhan oleh stranger, itu biasanya tidak terencana dan akan terlihat dari ketidakrapihan,” kata Ikrak.

“Mungkin akan lebih memudahkan untuk menemukan beberapa indikasi bahwa ini adalah ada unsur perlawanan dari korban, itu mengindikasikan pelaku bisa saja adalah orang asing bagi korban,” tambahnya.

Dugaan Lambatnya Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Terungkap

Sebulan sudah berlalu sejak penemuan jasad Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23), pelaku yang bertanggung jawab atas peristiwa itu belum juga ditemukan.

Baca juga: TERKINI Kasus Pembunuhan di Subang: Masalahnya Kompleks, Hubungan Yosef dan Yoris Tidak Akur?

Jasad Tuti dan Amalia sebelumnya ditemukan di bagasi Alphard di rumahnya di Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).

Kepolisian melalui oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, mengaku kesulitan ungkap kasus pembunuhan ibu dan anak itu karena tidak ada satu pun saksi yang melihat secara langsung kejadian pembunuhan.

Ikrak Sulhin mengungkapkan dugaan-dugaannya terkait proses panjang pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut.

“Saya tidak ingin mendahului penyelidikan yang dilakukan kepolisian saat ini, tetapi tentu ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan proses penyelidikan itu terhambat,” ungkap Ikrak Sulhin dikutip dari YouTube tvOneNews pada Sabtu (25/9/2021).

Ikrak Sulhin menyatakan adanya dua kemungkinan yang mendasari lamanya proses penyelidikan kasus yang sudah berlangsung satu bulan itu.

Penentuan motif pelaku oleh kepolisian dikatakan sebagai faktor pertama.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved