Pembelajaran Tatap Muka SMA/SMK Jembrana Sepakat Digelar 4 Oktober 2021

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) untuk SMA dan SMK di Jembrana, disepakati akan digelar Senin 4 Oktober 2021 mendatang.

PTM ini akan digelar dengan terbatas, sesuai kesepakatan dari MKKS SMA dan SMK.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Jembrana, I Putu Prapta Arya.

Prapta Arya menjelaskan, dalam rapat koordinasi yang dilakukan pada 20 September 2020 lalu, menyepakati bahwa PTM SMA akan dilaksanakan 4 Oktober 2021.

Baca juga: Bupati Jembrana Tamba Paparkan Dua Ranperda, APBD Perubahan dan Perusda

Sesuai kesepakatan pula, bahwa PTM yang dilaksanakan mengikuti sesuai dengan petunjuk teknis dari pusat.

Di antaranya ialah terkait dengan pemberlakuan terbatas.

Kemudian, dibagi menjadi dua sesi. Satu sesi pembelajaran selama 1,5 jam untuk tiga mata pelajaran.

“Dan di antara sesi pertama dan kedua, ada jeda agar tidak saling bertemu di sekolah. Seluruh kegiatan pembelajaran akan selesai pukul 12.00 Wita,” ucapnya.

Baca juga: Pemkab Jembrana Buka Peluang Bagi Investor untuk Kelola Sampah di TPA Peh

Menurut dia, untuk PTM juga dalam setiap hari untuk protokol kesehatan akan tetap jadi hal paling utama dalam penerapan.

Selain siswa-siswi nantinya setiap hari, sekolah akan melakukan sterilisasi areal sekolah dengan penyemprotan disinfektan.

“Untuk jumlah SMA yang sudah menyepakati kan ada 13 SMA. Yang terdiri dari delapan SMA Negeri dan enam SMA swasta,” ungkapnya.

Baca juga: Komang Ayu Antusias Sekolah, PTM Digelar di SMK PGRI 3 Denpasar, di Gianyar dan Jembrana

Senada dengan Prapta Arya, Ketua MKKS SMK Kabupaten Jembrana, I Putu Wardana, mengatakan bahwa pihaknya juga menyepakati 4 Oktober 2021.

Di Kabupaten Jembrana terdapat 9 SMK dari Melaya hingga Pekutatan.

5 di antaranya SMK Negeri dan 4 SMK swasta.

Baca juga: PTM Digelar, Disdikpora Jembrana Pantau di SMPN 1 Negara dan SD 1 Baler Bale Agung

Kesepakatan itu diikuti oleh sembilan SMK di Jembrana. Sedangkan untuk petunjuk tekhnis yang diserahkan sekolah, maka nantinya akan diatur oleh sekolah dan tetap mengikuti petunjuk tekhnis pusat.

Nantinya untuk jumlah siswa yang terlampau banyak maka akan diatur dengan sebaik-baiknya. 

“Kami akan sesuaikan biar tidak banyak. Jadi tetap dikombinasikan antara daring dan luring. Dan juga soal guru nanti disesuaikan juga,” jelasnya. (*)

Berita lainnya di Berita Jembrana