Berita Jembrana
Pemkab Jembrana Buka Peluang Bagi Investor untuk Kelola Sampah di TPA Peh
Atas hal ini, Bupati Jembrana I Nengah Tamba pun membuka peluang supaya investor masuk dalam pengelolaan sampah.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Peh di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana sudah overload.
Atas hal ini, Bupati Jembrana I Nengah Tamba pun membuka peluang supaya investor masuk dalam pengelolaan sampah.
Lahan terbatas membuat tumpukan sampah nampak meninggi di TPA Peh.
TPA Peh rata-rata per harinya mendapatkan sampah diatas 50 ton mulai dari Pekutatan hingga Gilimanuk.
Baca juga: Tembok Penyengker Rumah Ambrol, Banjir Surut, Longsor Terjadi di Jembrana
Bila dikelola sampah berbasis sumber, residu yang dibuang di Peh harapannya bisa berkurang.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan, bahw a pemerintah daerah membuka peluang untuk bekerjasama dengan pihak ketiga. Sehingga pengelolaan bisa dilakukan dengan profesional.
Hal itu pun juga selaras dengan pengelolaan sampah berbasis sumber yang dicanangkan Gubernur Bali, Wayan Koster.
“Pengelolaan sampah berbasis sumber sudah mulai dilakukan di sejumlah desa/kelurahan di Jembrana melalui TPS3R.
Jembrana baru delapan saja, baik desa atau kelurahan, yang ada TPS3R. Maka harus terus digalakkan,” ucapnya Minggu 26 September 2021.
Tamba mengaku, bahwa kerjasama dengan pihak ketiga untuk penanganan sampah, adalah menyiasati juga menyangkut Kalau kita APBD Jembrana.
Dimana saat ini sudah payah sekali dan butuh biaya yang cukup banyak.
“Maka dari itu terbuka peluang ini. Karena beban juga ketika dialokasikan dari APBD,” bebernya.
Selain kerjasama dengan pihak ketiga, menurut Tamba, bahwa peran dari masyarakat juga sangat penting.
Masyarakat harus sudah mulai sadar bahwa sampah menumpuk ini berbahaya ke depan.
Baca juga: UPDATE: Pasca Diguyur Hujan Deras Kemarin, Genangan Air Masih Ada di Beberapa Titik Wilayah Jembrana
Dan persoalan sampah ini dialami dari tahun ke tahun dan di seluruh daerah.
Meskipun, ada beberapa upaya yang sudah dilakukan seperti pemilahan di TPS3R dan TPST di Peh. Yang tujuannya ialah meminimalisir residu sampah.
“Memilah sampah, bagaimana memanfaatkan sampah yang organik dan anorganik. Untuk pihak ketiga nanti ialah pengelolaan, kemudian lahan sudah ada, kita support pendampingan anggaran,” jelasnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Jembrana