Sama-Sama Nyeri pada Dada, Berikut Perbedaan Serangan Panik Berlebihan dan Serangan Jantung
Serangan rasa panik yang berlebihan (Panic Attack) dan serangan jantung (Heart Attack) memiliki gejala yang serupa namun tak sama yaitu meningkatnya
"Namun tetap harus waspada apabila penderita memiliki faktor resiko penyakit jantung. Bisa jadi gejala panik yang Anda miliki memang betul serangan jantung. Ini patut diwaspadai dengan pemeriksaan rutin, mengingat serangan jantung bersifat berbahaya dan mengancam nyawa jika tidak segera ditangani," katanya.
Menurut dr. Ratna, guna antisipasi, medical check up rutin sebagai deteksi dini untuk mencegah terjadinya serangan jantung, dapat dilakukan di Fasiltas Kesehatan, pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain periksa EKG dan treadmill (exercise EKG) untuk melihat tanda tanda gangguan kelistrikan jantung.
Kemudia Echocardiography untuk mendeteksi gangguan katup, dan MSCT Cardiac untuk melihat derajat penyumbatan pembuluh darah koroner, serta pemeriksaan laboratorium rutin untuk mendeteksi faktor risiko seperti kadar gula darah, dan profil lemak. Pemeriksaan enzim jantung hanya dilakukan pada keadaan akut/serangan.
"Pencegahan jauh lebih baik.
Serangan panik dan serangan jantung bisa terjadi pada siapa saja. Jika mengalami nyeri dada, sesak napas atau jantung berdebar cepat, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan usaha deteksi dini tersebut," tambahnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Kesehatan
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gejalanya yang Mirip, Ini Perbedaan Serangan Rasa Panik Berlebihan dan Serangan Jantung