Berita Tabanan
Cegah Stunting, 30 Desa di Tabanan Dapat Bantuan HID MAMA, Air Bersih dan Aman Dikonsumsi
Sebanyak 30 Desa di Kabupaten Tabanan mendapat kucuran anggaran untuk program Hibah Insentif Desa Menuju Air Minum Aman (HID MAMA) tahun ini.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN – Sebanyak 30 Desa di Kabupaten Tabanan mendapat kucuran anggaran untuk program Hibah Insentif Desa Menuju Air Minum Aman (HID MAMA) tahun ini.
Desa yang mendapat bantuan program ini adalah mereka yang sudah sukses dalam pengelolaan dan perawatan Pamsimas selama ini.
Tujuan dari HID Mama ini adalah untuk mencegah terjadinya kasus stunting yakni dengan menyediakan air minum yang aman dikonsumsi.
Menurut Kepala Bidang Permukiman PUPRPKP Tabanan, I Gusti Agung Gede Krisna Kamasan, program HID Mama ini merupakan program turunan dari Pamsimas sebelumnya.
Baca juga: Seleksi Terbuka Jabatan Eselon II Pemkab Tabanan, 11 Perserta Ikuti Seleksi Wawancara Besok
Sebab, Tabanan juga menjadi salah satu kabupaten penerima bantuan ini karena dirasa sukses mengelola Pamsimas.
Tujuan utama dari bantuan sarana menuju air minum aman ini adalah mencegah kasus stunting.
Dalam artian di desa tersebut nantinya tidak hanya tersedia air, namun menjamin air gang bersih, aman dan layak dikonsumsi.
"Dari 133 Desa yang ada, 30 Desa di Tababan sudah mendapatkan bantuan ini. Tentunya kami sangat bersyukur Kabupaten Tabanan menjadi salah satu penerimanya," ungkap Krisna Kamasan.
Baca juga: PTM Hari Pertama Tabanan, Satgas Covid-19 Wanti-Wanti Jangan Sampai Timbulkan Klaster Baru
Dia menjelaskan, banyak kriteria yang garus dipenuhi jika ingin mendapatkan bantuan sarana air minum bersih dan layak konsumsi ini.
Seperti, desa tersebut harus sudah dinyatakan mampu mengelola dan merawat secara berkelanjutan keberadaan Pamsimas itu sendiri.
Jika tak memenuhi kriteria tersebut mustahil program HID Mama ini digelontorkan ke Desa.
"Kemudian untuk pembangunan HID Mama ini Tabanan mendapat anggaran senilai Rp7,2 Miliar. Jumlahnya bervariasi terganrung situasi dan kondisi desa, yang jelas tertinggi di kisaran Rp 300 juta lebih," jelasnya.
"Nantinya, pembangunan akan diawasi secara langsung oleh Balai Provinsi di bawah Kementerian PUPR sekaligus pengawasannya langsung dari Dinas PUPR Kabupaten Tabanan, tegasnya.
Baca juga: Komisi IV DPRD Tabanan Minta PTM Disiapkan dengan Matang, Satgas Akan Lakukan Pengawasan Prokes
Program Padat Karya Bantu Perekonomian Masyarakat
Kepala Bidang Permukiman PUPRPKP Tabanan, I Gusti Agung Gede Krisna Kamasan menerangkan, untuk program HID Mama ini dilaksanakan dengan sistem padat karya.
Artinya pembangunan dilaksanakan dengan memberdayakan masyarakat desa setempat sebagai pekerjanya.
Tujuannya, agar memberikan efek perputaran perekonomian di wilayah setempat.
Selain itu, dari segi bahan dan material pembangunannya juga diambil atau dibeli dari lingkungan sekitar masyarakat setempat.
Dia menyebutkan, misalnya saat membeli pipa fan juga bahan material lainnya harus membeli di toko bangunan yang ada di desa tersebut.
Baca juga: PTM di Tabanan Dilaksanakan Mulai 1 Oktober 2021, Orang Tua Diminta Antar Jemput Siswa Tepat Waktu
"Artinya nanti ada perputaran ekonomi di bawah. Padat Karya ini tentunya memberdayakan masyarakat sekitar," ungkapnya.
Disinggung mengenai meteran air, Krisna Kamasan menyatakan dalam progrm ini, anggaran yang digelontorkan ke masing-masing desa juga diperuntukkan untuk itu (membeli meteran).
Sehingga, nantinya penggunaan air dari masyarakat terukur dengan jelas dan dicatat oleh petugas. Kemudian, ketika program ini berkelanjutan, pengelolaan air minum bersih ini akan memberikan kontribusi ke pendapatan Desa setempat.
"Nantinya kam adanya retribusi yang tentunya menyumbang atau masuk ke desa menjadi sumber pendapatan desa. Penentuan retribusi dibuat sesuai pararem atau aturan di desa dan tarifnya disesuaikan agar dibawah PDAM," jelasnya. (*)
Berita lainnya di Berita Tabanan