Berita Badung

PHRI Badung Sebut 14 Negara Ini Jadi Sasaran Saat Pembukaan Pariwisata Internasional di Bali

Pemerintah mengumumkan pariwisata internasional ke Bali akan dibuka pada 14 Oktober 2021 mendatang.

Istimewa
Ketua PHRI Badung I Gst Rai Suryawijaya 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Pemerintah mengumumkan pariwisata internasional ke Bali akan dibuka pada 14 Oktober 2021 mendatang.

Hal itu ditandai dengan pembukaan penerbangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali.

Pada pembukaan pariwisata internasional itu, setidaknya ada 14 negara yang dilirik dan akan mendatangkan wisatawan.

Semua negara tersebut yang notabene kasus covid-19 sudah turun drastis.

Hal itu dikatakan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya saat dikonfirmasi Selasa 5 Oktober 2021.

Baca juga: Uji Coba PeduliLindungi di Pasar Badung Denpasar Tinggal Menunggu QR Code

"Jadi setidaknya ada 14 negara yang dilirik yang pada pembukaan pariwisata internasional ini. Semua itu pun sudah diperhitungkan oleh pemerintah pusat maupun Bali," katanya.

Dijelaskan 14 negara yang disebutkan seperti Fostoria, Amerika Serikat, Middle East, Dubai, Yunani dan Negara lainnya di timur tengah.

Selain itu juga menyasar Afrika Utara dan negara  Eropa seperti prancis, Finlandia, termasuk Amerika dan Tiongkok.

"Lengkapnya saya kurang hafal yang jelas ada 14 negara yang diharapkan wisatawannya datang ke Bali. Jadi ini sudah dipastikan masuk zona hijau covid-19," ucapnya.

Baca juga: Badung Gagal Perjuangkan DAU ke Pemerintah Pusat, Sekda Badung Takut Keteteran Bayar Gaji Pegawai

Pihaknya mengatakan pembukaan pariwisata internasional merupakan kesepakatan Travel Corridor Arrangement dari pemerintah Indonesia dengan pemerintah luar negeri.

"Jadi Travel Corridor Arrangement  ini kebijakan Kemenparekraf dan Kementerian Luar Negeri untuk membuka kembali tak hanya bisnis, tapi juga tentunya pariwisata Indonesia, bersama dengan sejumlah negara," katanya.

Pada pembukaan pariwisata nanti, pihaknya mengaku kunjungan pasti secara bertahap.

Pasalnya Bali khususnya Badung harus tetap melakukan penerapan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat, agar kasus covid-19 tidak mengalami peningkatan.

Baca juga: Petugas Keliling Siang dan Malam, Patroli Obyek Wisata di Wilayah Badung, Laporan Tiap Hari ke Pusat

"Kita juga sudah menyiapkan hotel sebagai tempat karantina mereka (wisatawan -red). Karena syarat hotel sebagai tempat karantina yakni, sudah memiliki sertifikat CHSE, selain itu bekerja sama dengan rumah sakit terdekat," katanya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan saat ini di Bali kurang lebih ada 28 hotel karantina yang sudah siap untuk menampung wisatawan yang datang ke Bali.

Bahkan semua hotel tersebut sudah diverifikasi.

"Saat ini sudah ada yang mengajukan sebanyak 55 hotel sebagai tempat karantina. Tahap kedua kita akan verifikasi lagi. Namun kita buka dulu yang sudah siap, baik itu di Badung, Denpasar, Gianyar, Klungkung, Karangasem sehingga wisatawan ada pilihan akan dikarantina di mana. Jadi kita siapkan saja dulu," ujarnya. 

Baca juga: Pariwisata Internasional Dibuka 14 Oktober 2021, Bali Harus Siapkan Kapasitas Karantina 8 Kali Lipat

Sebelumnya Suryawijaya juga mengakui dari 5 ribu lebih hotel yang ada di Bali, kurang lebih sebanyak 3 ribu sudah siap untuk menerima kunjungan wisatawan mancanegara.

Bahkan semua hotel ini sudah siap dari tahun 2020.

"Kita maksimalkan persiapan, apalagi sebagian besar masyarakat juga sudah menerima vaksin. Termasuk wilayah yang dulu akan dijadikan wilayah green zone juga sudah 100 persen menerima vaksin covid,-19," terangnya. (*)

Berita lainnya di Berita Badung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved