Berita Karangasem

Polres Karangasem Bongkar Makam Kadek Sepi dan Lakukan Autopsi untuk Pastikan Penyebab Kematiannya

Mengingat dalam  tubuh jenazah terdapat bekas lebam di dada serta lehernya. Sehingga menyebabkan kerabat korban curiga

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Saiful Rohim
Proses pembongkaran makam Kadek Sepi di Kecamatan Abang, Selasa (5/10/2021) siang. Pembongkaran dilaksanakan untuk kepentingan autopsi. 

TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Kepolisian Resort (Polres) Kabupaten Karangasem memutuskan membongkar makam Kadek Sepi (13), bocah asal Banjar Dinas Babakan, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Selasa (5/10/2021) siang.

Pembongkaran  makam ini dilakukan untuk kepentingan outopsi.

Autopsi dilakukan untuk memastikan penyebab kematian Kadek Sepi.

Mengingat dalam  tubuh jenazah terdapat bekas lebam di dada serta lehernya. Sehingga menyebabkan kerabat korban curiga.

Baca juga: Kelelahan, Seorang Pendaki Asal Jakarta Tersesat di Gunung Agung Karangasem

Meski menurut keterangan keluarga, Kadek Sepi meninggal karena menderita penyakit diare.

Orang tua Kadek Sepi, I Nengah Kicen dan Ni Nyoman Sutini, terpaku melihat pembongkaran  makam anaknya di Setra Desa Adat Linggawana.

Mereka memilih menunggu hasil autopsi yang dilakukan forensik. Bahkan pihaknya membantah jika anaknya alami kekerasan hingga meninggal.

Sebelum meninggal dunia, yang bersangkutan sempat  terjatuh. 

Setelah itu ambruk, dan kepalanya terbentur di lantai. Sempat alami kejang, muntah, dan diare.

Keluarga sempat berusaha mencarikan balian (dukun) sebelum meninggal. Yang bersangkutan juga ada riwayat penyakit sesak.

"Kita akan menunggu hasil autopsi dari tim forensik," ungkap Nengah Kicen didampingi  kuasa hukumnya.

Kadek Sepi meninggal beberapa minggu lalu. Tanda lebam baru nampak setelah dua hari.

Semasa hidup, yang bersangkutan merupakan anak ceria, sangat rajin, dan sering membantu orang tuanya.

Autopsi dipimpin ahli forensik, dr Dudut Rustyadi. Prosesi autopsi dimulai  pukul 09.00 hingga siang hari. Melibatkan tujuh orang petugas.

Baca juga: Puluhan Pengusaha Galian C di Karangasem Belum Cairkan Dana Reklamasi

Kata Dudut Rustyadi, pihaknya akan menganalisis temuan saat gelar autopsi. Untuk hasilnya dalam waktu dekat disampaikan  ke Polres Karangasem.

"Seluruhnya kita analisis. Hasilnya dalam waktu dekat kami akan sampaikan secara lengkap ke Polres Karangasem," ungkap dokter Dudut Rustyadi.

Untuk jenazah korban langsung dibawa ke Krematorium di Punduk  Dawa karena jenazah yang dibongkar tak bisa dikubur di tempat yang sama.

Wakapolres Karangasem, Kompol I Dewa Gede Anom Danujaya, didampingi Kasatreskrim AKP Aris Setyanto, dan Kabag Ops Kompol I Ketut Suartika turut memantau jalannya autopsi.

Pihaknya akan menunggu hasil outopsi dari petugas forensik. Seperti apa hasilnya akan ditindaklanjuti petugas.

"Prosesnya (autopsi) berjalan lancar, tak ada hambatan. Kami tinggal nunggu hasil dari petugas forensik,"imbuh Kompol Dewa Gede Anom Danujaya, mantan Kasatreskrim Polres Karangasem.

Untuk diketahui, proses pembongkaran juga dijaga oleh petugas dari Polres Karangasem.(*)

Artikel lainnya di Berita Karangasem

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved