Cerita Nyoman Budi, Pekerja Pariwisata yang Beralih Jadi Tukang Bangunan karena Terdampak Pandemi

Tuntutan ekonomi yang menghimpit Nyoman, membuatnya cari akal untuk tetap hidup, salah satunya menjadi kuli bangunan

Penulis: Arini Valentya Chusni | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Arini Valentya Chusni
Nyoman Budi Harta, pria asal Buleleng yang bekerja di salah satu hotel di Ubud dan kini beralih menjadi tukang bangunan akibat terdampak pandemi Covid-19 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Nyoman Budi Harta, pria asal Buleleng yang bekerja di salah satu hotel di Ubud kini beralih menjadi tukang bangunan.

Pria kelahiran 5 Januari 1993 ini sudah 5 tahun bekerja menjadi Staf Engineering di Salah satu Hotel Ubud.

Karena pandemi melanda, ia harus mengelus dada dan menerima kenyataan karena dirumahkan.

Tuntutan ekonomi yang menghimpit Nyoman, membuatnya cari akal untuk tetap hidup, salah satunya menjadi kuli bangunan.

Baca juga: Bali Terima Wisman 14 Oktober 2021, Bagaimana Nasib Pekerja Pariwisata yang Dirumahkan atau di-PHK?

Kini diusianya yang menginjak 28 tahun, ia bekerja serabutan sambil menunggu panggilan kembali dari pihak hotel tempat dimana ia bekerja dulu.

“Dari Bulan April saya dirumahkan, kalau ada panggilan akan dihubungi kembali. Karena kontrak saya masih berakhir Desember 2021,” terang Nyoman saat diwawancarai Tribun Bali, Selasa 12 Oktober 2021.

Untuk diketahui bahwasannya penerbangan internasional akan dibuka tanggal 14 Oktober mendatang, desas-desus itupun sampai ke telinga Nyoman.

Ia berharap adanya panggilan di bulan ini terkait pekerjaannya kembali sebagai staf engineering.

“Tapi belum tahu kepastiannya, menunggu informasi lebih lanjut. Saya sih berharap pemerintah benar membuka penerbangan internasional apalagi pelaku pariwisata sangat terdampak dalam hal ini,” tambahnya.

Ubud menjadi salah satu daerah pariwisata terdampak akibat pandemi covid 19 ini.

Jika Tribunners tahu, daerah di Ubud sekarang sepi tidak seperti dulu, banyak usaha yang gulung tikar termasuk hotel.

Tapi untungnya Nyoman punya cara lain dalam memanfaatkan skill-nya.

 Ia mencari cara agar skill-nya tetap jalan dengan menjadi kuli bangunan dan pasang listrik di setiap rumah yang ia bangun.

Lain halnya dengan pendapatan yang ia hasilnya dari hotel, kini Nyoman hanya mendapatkan 50% lebih rendah dari pendapatannya yang dulu.

Baca juga: Pariwisata Bali Dibuka 14 Oktober 2021, Koster: Prokes Ketat, Hotel & Objek Wisata Wajib Punya CHSE

Bekerja sebagai kuli bangunan pukul 08.00 wita hingga 17.00 wita Nyoman lakukan agar tetap berpenghasilan.

“Harapan saya yang terlibat dalam dunia pariwisata semoga bandara segera dibuka agar saya tidak menganggur, karena kalau proyek bangun rumah ini selesai, saya bingung mau kerja apa,” kata Nyoman.

Nyoman menyambut positif dengan dibukanya penerbangan internasional, semoga kehidupan kembali normal seperti dulu sehingga ada pemasukan dari apa yang ia kerjaan di hotel.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved