Human Insterest Story
Paha Juniani Asal Buleleng Kian Membesar, BLT yang Diterima hanya Cukup Beli Susu untuk Anak Ketiga
Kesedihan dirasakan oleh Gusti Nyoman Juniani (34). Ia tak bisa merawat anak ketiganya yang saat ini masih berusia enam bulan, karena penyakit
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Kesedihan dirasakan oleh Gusti Nyoman Juniani (34).
Ia tak bisa merawat anak ketiganya yang saat ini masih berusia enam bulan, karena penyakit yang diduga tumor menggerogoti paha kirinya.
Wanita asal Banjar Dinas Kajanan, Desa Joanyar, Kecamatan Seririt, Buleleng itu hanya bisa menahan sakit dan menghabiskan hari-harinya di atas tempat tidur.
Ditemui di kediamannya Selasa 12 Oktober 2021, Juniani terlihat sedang berbaring di atas tempat tidurnya yang lusuh.
Ia tak dapat bergerak lantaran paha kirinya membengkak.
Ukurannya bahkan melebihi dari bola sepak.
Baca juga: UPDATE: Polisi Gali Keterangan Saksi Terkait Kasus Dugaan Pencabulan Anak Dibawah Umur di Buleleng
Untuk buang air besar dan kecil saja, Juniani harus menggunakan ember yang sudah disediakan oleh suaminya, tepat di bawah tempat tidur.
Sesekali, Juniani memanggil dan meminta anak pertamanya Komang Sucianing (10), untuk melihat anak ketiganya yang sedang ditidurkan di kamar yang terpisah dari Juniani.
Ia juga meminta kepada Sucianing agar menimang anak bungsunya itu dengan baik, serta memberikan susu formula sesuai dengan takaran.
Karena penyakit yang ia derita itu, Juniani pun saat ini sangat membutuhkan bantuan anak pertamanya itu untuk merawat Luh Aprilia, putri ketiganya yang ia lahirkan secara normal pada bulan April lalu.
Kepada Tribun Bali, Kadek Mertayasa (38) menuturkan, sakit yang dialami oleh istrinya itu dirasakan sejak kandungannya berusia lima bulan.
Baca juga: Dishub Buleleng Fungsikan Kembali Bus Sekolah untuk Antar Jemput Siswa
Kala itu, paha kirinya terlihat membengkak, dan sering terasa nyeri. Namun Mertayasa menduga pembengkakan itu terjadi karena bawaan hamil.
Sementara nyeri yang dirasakan dianggap karena penyakit asam urat.
Namun bengkak pada paha kirinya rupanya semakin membesar, setelah Juniani melahirkan anak ketiganya itu.
Hingga memasuki bulan Juni, wanita malang tersebut sudah tidak dapat beraktivitas lagi, sehingga hanya bisa menghabiskan hari-harinya di atas tempat tidur.