Berita Bali
Pertama Kali Setelah 25 Tahun, Navicula Band Rilis Lagu Berbahasa Bali “Mulih”, Berikut Liriknya
Navicula untuk kali pertama merilis lagu berbahasa Bali, setelah 25 tahun hadir dalam industri musik Indonesia. Berikut lirik lagu Mulih Navicula
Penulis: Komang Agus Ruspawan | Editor: Komang Agus Ruspawan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Band papan atas asal Bali, Navicula, membuat sejarah baru dalam blantika musik tanah air.
Band beraliran grunge ini untuk kali pertama merilis lagu berbahasa Bali, setelah 25 tahun hadir dalam industri musik Indonesia.
Lagu berbahasa Bali pertama yang dibuat Navicula ini berjudul “Mulih” atau “Pulang”.
Video klip lagu berjudul Mulih ini sudah dirilis di akun YouTube Navicula Music pada 10 Oktober 2021.
Hingga hari ini, Selasa 12 Oktober 2021 malam, video klip lagu Mulih ini sudah ditonton 18.307 kali.
Dan mendapatkan 2 ribu like, serta 10 dislike.
Dari 227 komentar, hampir semuanya memberi komentar positif untuk lirik lagu maupun garapan video klipnya.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribun-Bali.com dari manajemen Navicula, Selasa 12 Oktober 2021, lagu Mulih ini berkolaborasi dengan Puri Kauhan Ubud.
“Untuk part solo gitar, ini menjadi spesial karena bekerja sama dengan Donnie Lesmana (gitaris Lolot),” tulis Intan, mewakili Navicula Management.
Sedang untuk pembuatan videonya, dikerjakan oleh komunitas Silurbarong.
Dijelaskan, video klip lagu Mulih ini terinspirasi dari situasi pandemi.
Saat ini, Industri pariswisata adalah industri paling terpuruk di Bali akibat pandemi.
Banyak tenaga kerja yang menganggur dan pulang ke kampung. Kampung adalah harta yang terlupakan.
Dalam lirik lagu Mulih pun, Robi Navicula dkk mengangkat situasi dan kondisi pandemi saat ini.
Lagu ini mencerikan bagaimana susahnya masyarakat Bali akibat pandemi.
Hingga akhirnya harus mulih atau pulang kembali hidup di desa menjadi petani.
Berikut Lirik Lagu Berbahasa Bali Navicula
Mulih
Cang sing ngaden gumi keweh cara kene
Cang sube nyerah
Be telah sajan uleh-ulehane
Ane dadi adep be konyang bakat adep
Jeg sube telah
Tuah sepeda motor anggo kemu mai
Di kos-kosane jeg pragat uyut jak kurenane
Kalahin cang punyah
Pang ilang doen setrese awai
Aget jumah nu ade tanah pekak’e,
bin dasa are
Kal pulang biu, kelor, tabia, jahe
Kal pulang sela…..
Kal ngubuh celeng, kambing, kolam lele
Icang kal mulih
Ngoyong di desa
Sing mase atiban jani panen, Astungkara
Ulian abian payu nyakan
Maan seka bedik de engsap ngae tabungan
Anggo plajahan
Pang tusing Bete ngantos BLT
Konyang kal telpon jani timpale, ngae koperasi
Pang tusing uluk-uluk celuluk
Aget jumah nu ade tanah pekak’e,
bin dasa are
Kal pulang biu, kelor, tabia, jahe
Kal pulang sela…..
Kal ngubuh celeng, kambing, kolam lele
Icang kal mulih
Ngoyong di desa
_______
Lirik dalam Bahasa Indonesia
Mulih (Pulang)
Ahh…
Ku tak menyangka hidup jadi sesulit ini…
Aku sudah menyerah…
Sudah habis ide, daya dan upaya
Ahh…
Apa yang bisa dijual sudah terjual…
Sudah habis…
Tinggal sepeda motor buat kesana kemari
Ahh…
Di kos-kosan selalu cekcok dengan istri…
Akhirnya kutinggal mabuk…
Agar bisa melupakan stress hari ini..
Reff:
Untung di kampung masih ada tanah warisan kakek.. seluas 10 are
Akan ku tanam pisang, kelor, cabe, jahe, dan singkong...
Ku akan beternak babi, kambing, dan kolam lele…
Aku kan pulang… tinggal di desa…
Ahhh…
Tak terasa setahun, panen tiba…
Puji syukur… berkat lahan aku bisa makan
Yaaan…
Seberapapun yang kau dapat, jangan lupa menabung…
Kita belajar dari pengalaman...
Agar tidak bete menunggu BLT…
Okeee….
Sekarang ku kan telpon semua kawan, mendirikan koperasi, …
Agar tidak dihasut dan ditipu oleh si Wewe Gombel…
Reff. 2.
Untung di kampung masih ada tanah warisan kakek.. seluas 10 are
Akan ku tanam pisang, kelor, cabe, jahe, dan singkong...
Ku akan beternak babi, kambing, dan kolam lele…
Aku kan pulang… tinggal di desa…