Berita Nasional
Profil Heldy Djafar, Istri ke-9 Soekarno yang Selalu Digendong Saat Keduanya Bertemu
Berikut profil dari istri ke-9 Soerkano yang telah berpulang pada Senin, 11 Oktober 2021.
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Noviana Windri
"Sentuhannya lebih lembut, penyayang. Setiap kali ketemu saya pasti saya digendong. Itu hebatnya saking sayangnya," ucapnya dikutip dari Tribun Kaltim, pada Selasa 12 Oktober 2021.
Dalam pernikahannya dengan Soekarno, Heldy tidak memiliki keturunan.
Baca juga: 10 Pelajar Tertangkap Saat Balap Liar di Tabanan, Polisi Janji Jaga 24 Jam Arena Bypass Soekarno
Baca juga: SEJARAH Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Peristiwa Penculikan Soekarno-Hatta, Ini Teks Proklamasi
Pernikahanya mereka bertuan hanya bertahan selama 5 tahun Pada 1968 Heldy Djafar menikah lagi dengan pria bernama Gusti Suriansyah Noor.
Dari pernikahannya dengan Gusti Suriansyah Noor, Heldy Djafar dikaruniai seorang putri bernama Gusti Maya Firanti Noor.
Diketahui, Gusti Maya Firanti Noor menikah dengan cucu Soeharto, Ari Sigit.
Akan tetapi, pernikahan Gusti Maya Firanti Noor dengan Ari Sigit harus berakhir. A
wal Pertemuan Dikutip dari Tribunnews.com pada Selasa 12 Oktober 2021, setelah Haldy menamatkan pendidikan SMPnya, ia pindah ke Jakarta bersama sang kakak Yus.
Hedy dan Soekarno pertama kali bertemu ketika Heldy menjadi anggota paskibraka ‘Bhineka Tunggal Ika’.
Heldy terpilih menjadi bagian barisan setelah dipilih oleh sang kakak yang telah dipercaya oleh protokol kepresidenan.
Pada saat hari H, Heldy bersama remaja lainnya sebagai penerima tamu dengan mengenakan kebaya pink serta kain lereng berselendang dan memakai sanggul.
Saat Presiden Soekarno menaiki tangga Istana dimana terdapat barisan Heldy, ia menyapa dengan caranya yang sangat khas.
Baca juga: SEJARAH Penyusunan Teks Proklamasi yang Diketik Sayuti Melik dan Dibaca Soekarno
"Darimana asal kamu?" ucap Soekarno.
"Dari Kalimantan Pak," jawab Heldy.
"Oh... aku kira dari Sunda. Oh... ada orang Kalimantan cantik," balas Soekarno.
Momen itu lah menjadi pertemuan Heldy Djafar dan Seokarno. (*)