Berita Bali

Koster Sebut Presiden Jokowi Tekankan agar Pembukaan Wisman Tak Menimbulkan Klaster Baru

Namun dihari pertama pembukaan tersebut belum ada penerbangan internasional yang mendarat di Bali dan sebaliknya berangkat dari Bali menuju luar

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Gurbernur Bali saat memberikan keterangan mengenai pembukaan Bandara Ngurah Rai untuk penerbangan internasional. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali resmi kembali dibuka untuk penerbangan internasional mulai hari ini 14 Oktober 2021.

Namun dihari pertama pembukaan tersebut belum ada penerbangan internasional yang mendarat di Bali dan sebaliknya berangkat dari Bali menuju luar negeri.

Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan ketentuan yang mengatur persiapan keberangkatan, keimigrasian, kedatangan, karantina dan aktivitas selama berwisata di Bali diatur dengan Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 No.20 Tahun 2021 dan Keputusan Menkumham No M.HH-03.GR 01.05 Tahun 2021 serta SE protokol kesehatan Provinsi Bali.

"Selama berwisata dan berada di Bali, wisatawan berkewajiban menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Bali. Berperilaku tertib dan disiplin serta menghormati mentaati peraturan perundang-undangan.

Baca juga: Angkasa Pura I Berikan Kebijakan Stimulus Bagi Maskapai yang Melakukan Penerbangan Internasional

Pemerintah Provinsi Bali akan menindak tegas pelanggaran yang dilakukan oleh setiap wisatawan," ujar Gubernur Bali Wayan Koster, Kamis (14 Oktober 2021) dalam konferensi pers nya di terminal kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.

Lebih lanjut Wayan Koster menyampaikan dirinya sebagai Gubernur Bali bersama Pangdam IX/Udayana dan Kapolda Bali beserta jajaran, serta Bupati/Walikota se-Bali akan tetap memberlakukan PPKM dengan protokol kesehatan yang ketat.

Hal tersebut dilakukan agar pandemi Covid-19 di Bali tetap dapat dikelola dengan baik serta guna mencegah terjadinya peningkatan kasus baru Covid-19.

"Bapak Presiden pada 8 Oktober lalu pada intinya menekankan untuk penanganan Covid-19 dengan baik agar dibukanya wisatawan mancanegara tidak menimbulkan klaster baru Covid-19 di Bali," paparnya.

"Jadi beliau mewanti-wanti saya agar Bapak Pangdam dan Kapolda betul-betul diberi pemahaman, arahan yang sangat kuat oleh Bapak Presiden. Sehingga dapat dipastikan Bali ini tetap nyaman, aman dalam pandemi Covid-19 sehingga akan menjadi kepercayaan bagi dunia luar. Jangan malah menjadi kontraproduktif karena terjadinya kasus baru yang melonjak," sambung Gubernur Bali Wayan Koster.

Ia menambahkan semua regulasi yang berkaitan dengan kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman) sudah siap, negaranya sudah ditentukan.

“Saya kira mulai hari ini semua sudah dalam proses untuk melakukan persiapan di negara masing-masing,” ujarnya.

Dan semuanya ini dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri sehingga 19 negara yang menjadi target kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali, itu sudah bisa melakukan persiapan bagi para Warga Negara nya yang akan berkunjung ke Bali

"Kita berdoa agar apa yang kita rencanakan hari ini, di hari baik ini itu betul-betul dapat berjalan dengan lancar sesuai doa kita bersama," ucap Wayan Koster.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi mengatakan dari sisi kepentingan kesehatan, pihaknya memastikan bahwa pelaksanaan protokol kesehatan bisa dilaksanakan dengan baik.

Baca juga: Meski Penerbangan Internasional Dibuka, PHRI Badung: Oktober Belum Ada Hotel yang Terima Bookingan

Kemudian dari sisi kepentingan ekonomi memastikan bahwa kita juga mendukung pemulihan sektor pariwisata di Bali yang cukup terpengaruh signifikan dengan adanya pandemi Covid-19 ini.

"Saya kira ini satu harapan baru buat kita semua, mudah-mudahan rencana baik ini bisa berjalan secara lancar. Untuk memastikan bahwa protokol kesehatan bisa diterapkan dengan baik, ada tahapan pre flight pada saat cek in di negara asal ada persyaratan ketat yang harus dipenuhi," imbuh Faik Fahmi.

Bahkan simulasi sudah dilakukan empat kali dan besok yang kelima, semua ini adalah kolaborasi seluruh stakeholder yang ada di Bandara untuk memastikan bahwa pada saat mereka (wisman) datang juga bisa memeriksa kesehatan mereka secara baik.

Tetapi tetap menjaga dari sisi kenyamanan, dari simulasi yang dilakukan dan pihaknya menghitung dari proses datang sampai mereka menuju kendaraan untuk ke hotel tempat karantina itu kurang lebih 72 menit atau 1 jam 12 menit.

"Mereka datang, pemeriksaan suhu, pemeriksaan dokumen, kemudian proses PCR, proses imigrasi, proses bea cukai sampai dengan proses menunggu hasil PCR 1 jam yang sudah kita siapkan. Secara total itu semua akan selesai selama 1 jam 12 menit, saya kira ini satu proses yang cukup cepat dan kita juga menyiapkan holding area yang nyaman," demikian kata Faik Fahmi.(*)

Artikel lainnya di Berita Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved