Berita Bangli

Cerita Pilu Nyoman Sutama Saat Terjadi Longsor di Desa Terunyan Bangli, 2 Keluarganya Tak Tertolong

Walaupun intensitasnya tergolong kecil, pihak kepolisian telah mewanti-wanti warga sekitar agar tidak melintas di titik longsor, karena kondisi tanah

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Suasana Banjar Cemara Landung Desa Terunyan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, Sabtu 16 Oktober 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Musibah longsor di Banjar Cemara Landung, Desa Terunyan, Kintamani menyebabkan sejumlah kerusakan.

Tak hanya rumah warga, longsor juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur jalan.

Pantauan di lokasi kejadian, longsoran tanah dan bebatuan masih terjadi hingga kini di titik longsor.

Walaupun intensitasnya tergolong kecil, pihak kepolisian telah mewanti-wanti warga sekitar agar tidak melintas di titik longsor, karena kondisi tanah yang masih labil.

Baca juga: UPDATE Gempa Bali 4,8 SR: Bangli dan Karangasem Terparah, Korban Jiwa 3 Orang, 18 Orang Luka-luka

Sejumlah anggota keluarga tampak mendatangi lokasi kejadian. Salah satunya Nyoman Sutama yang merupakan keluarga dari Made Mudawati (42).

Sutama mengungkapkan saat kejadian, pihaknya berada di rumah yang lokasinya di Banjar Terunyan. Sedangkan bangunan rumah miliknya di Banjar Cemara Landung, ia manfaatkan sebagai gudang.

 "Ayah saya, adik, serta sepupu kebetulan tinggal disini (Cemara Landung, red)," ungkapnya.

Selain sebagai gudang, bangunan rumah miliknya di Cemara Landung juga dimanfaatkan sebagai tempat pembuatan pakan (pelet) ikan.

Ada beberapa orang yang dipekerjakan, namun saat musibah terjadi seluruhnya berhasil menyelamatkan diri ke kediaman miliknya yang ada di Banjar Terunyan.

Lantaran ada sanak famili di Banjar Cemara Landung, pihaknya bergegas menuju ke lokasi.

Pada saat itu dirinya mendengar suara minta tolong yang ternyata dari keluarganya.

"Saya segera lari ke banjar untuk minta bantuan. Namun hanya dua orang yang masih bisa diselamatkan. Sementara cucu dan bibinya sudah tidak bernafas," ucapnya.

Sutama menambahkan, pihaknya kini fokus untuk kesembuhan para korban yang selamat.

Begitupun dengan korban yang meninggal, juga diutamakan segera dimakamkan.

Baca juga: UPDATE Gempa Bali: 8 Titik di Kintamani Bangli Tertimbun Longsor, 2 Orang Meninggal Dunia

"Setelah itu mungkin dua atau tiga hari kedepan, baru memikirkan evakuasi barang-barang," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved