Berita Bali
Media Internasional Soroti Gempa Bumi 4,8 SR Bali Bertepatan dengan Pembukaan Kunjungan Wisman
Media Internasional rama-ramai menyoroti peristawa gempa bumi yang mengguncangkan Bali pada Sabtu, 16 Oktober 2021.
Penulis: I Putu Juniadhy Eka Putra | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM – Media Internasional rama-ramai menyoroti peristawa gempa bumi yang mengguncangkan Bali pada Sabtu, 16 Oktober 2021.
Gempa dengan berkuatan 4,8 SR terjadi pada pukul 04.18 WITA dengan episentrum 8,32° LS; 115,45° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 km barat laut Karangasem, Bali pada kedalaman 10 km.
Gempa tersebut setidaknya menewaskan 3 korban jiwa seperti yang diberitakan Reuters, organisasi berita Internasional yang bermarkas di Canary Wharf, London, Inggris.
Selain Reuters, media internasional asal Jepang Nihon Keizai Shimbun atau lebih dikenal Nikkei Asia mengabarkan bila gempa 4,8 SR mengguncang Bali ketika saat pembukaan pintu kedatangan internasional bagi turis mancannegara.
Nikkei Asia memberitakan bila gempa yang menewaskan salah satu anak perempuan berusia 3 tahun itu bertepatan dengan dibukanya pintu kunjungan internasional wisata mancanegara usai ditutup selama 18 bulan demi mengurangi penyebaran virus Covid-19.
Senada dengan Nikkei Asia, media internasional asal Amerika Serikat, ABC News dan Sun Herald pun turut memberitakan gempa bumi yang melanda Pulau Dewata itu.
Tidak ketinggalan negara tetangga, Singapura lewat The Strait Times, mereka turut memberitakan peristiwa yang menyebabkan 3 orang meninggal dunia serta 18 orang luka-luka itu.
Gempa Berkekuatan 4,8 SR
Gempa yang mengguncang Bali tadi pagi mengakibatkan dua Kabupaten mengalami kerusakan parah diantaranya, Kabupaten Bangli dan Karangasem.
Baca juga: UPDATE: Akses Jalan di Desa Ban Karangasem Tertutup Material Longsor Setelah Diguncang Gempa 4,8 SR
Plt. Kepala BPBD Karangasem, IB Ketut Arimbawa melaporkan gempa mengakibatkan kerusakan terhadap bangunan dan tempat ibadah milik warga.
Gempa juga merusak bangunan warga di Desa Ban, Kecamatan Kubu. Hampir sebagian rumah dan pelinggih warga rusak, terutama di Banjar Bunga, Banjar Celagi dan Banjar Jatituhu.
Sementara itu di Bangli, BPBD melaporkan dari 5 Kepala Keluarga (KK) terdapat 4 orang yang tertimbun tanah longsor.
Sedangkan 2 orang lainnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Selain itu, terdapat 4 orang lainnya yang berhasil selamat setelah berhasil menyelamatkan diri.
“Ada empat orang tertimbun longsor di dalam rumah. Dua orang meninggal dan dua orang bisa kita selamatkan,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa, kepada Tribun-Bali.com, Sabtu 16 Oktober 2021.
“Kedua orang yang meninggal dunia sudah dievakuasi ke Puskesmas,” lanjut Agus Sutapa.
Dari 6 orang selamat, 2 orang diketahui mengalami luka berat, 1 orang dengan keadaan luka ringan, 1 orang mengalami trauma akibat tekanan di perut, dan 1 orang terkena cedera kepala ringan akibat tertimbun tanah akibat tebing yang longsor karena gempa.
Baca juga: Pelinggih hingga Tembok Dapur Warga di Desa Tembok Buleleng Roboh Setelah Diguncang Gempa
Daftar Korban Gempa di Bangli dan Karangasem
Berikut adalah daftar nama korban gempa bumi di Bangli dan Karangasem yang diperoleh dari data BPBD pada Sabtu, 16 Oktober 2021 per pukul 11.40 WITA.
Korban Meninggal
Bangli
1. Lionel Adi Putra berusia 9 tahun dari Trunyan
2. Ni Kadek Wahyu berusia 25 tahun dari Trunyan
Karangasem
1. Ni Luh Meriani berusia 3 tahun asal Desa Ban, Kubu
Korban dalam Penanganan
Bangli
1. Ni Made Mudawati Mudawati berusia 50 tahun dari Trunyan
2. Putu Novita Sari berusia 18 tahun asal Trunyan
3. Ni Wayan Sunadi berusia 71 tahun asal Beluhu, Suter
4. Putu Artika berusia 36 tahun asal Pulasari, Peninjoan
5. Ni Luh Putu Setyawati berusia 16 tahun asal Pulasari Peninjoan
Baca juga: Gempa 4.8 SR di Bali, Jenazah Antari Ditemukan Memeluk Lionel
Karangasem
1. I Ketut Paing asal Desa Ban, Kubu
2. I Ketut Keten asal Desa Ban, Kubu
3. I Nyoman Sinar asal Desa Ban, Kubu
4. Ni Nyoman Murni asal Desa Ban, Kubu
5. Putu Trimade asal Desa Ban, Kubu
6. Kartawa asal Desa Ban, Kubu
7. Komang Dukuh Bujangga asal Desa Ban, Kubu
8. Budiarsana asal Desa Ban, Kubu
9. Ketut Kartawa asal Desa Ban, Kubu
10. Keristian asal Desa Ban, Kubu
11. Ni Nyoman Nuada asal Desa Ban, Kubu
12. I Nyoman Mudra asal Desa Ban, Kubu
13. Ni Nyoman Sukanada asal Desa Ban, Kubu
Baca juga: Kini Bandara Ngurah Rai Melayani Penerbangan Internasional, Setiap Dua Jam Hanya Satu Penerbangan
Penyebab Gempa
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan bila Gempa di Bali disebabkan oleh aktivitas sesar.
Menurutnya Gempa bermagnitudo 4,8 SR yang mengguncang Bali disebabkan oleh aktivitas sesar atau patahan aktif lokal.
Gempa yang berepisentrum di koordinat, 8,32 Lintang Selatan, 115,45 Bujur Timur, 8 kilometer barat lau Karangasem dengan kedalaman 10 km menyebabkan sejumlah kerusakan bangunan.
“Memperhatikan mekanisme sumber gempa Bali M4,8 yang merusak pagi ini, tampak bahwa gempa yang terjadi diakibatkan oleh aktivitas sesar atau patahan aktif lokal, bukan akibat sesar naik Flores (Flores Back Aec Thrusting),” ujar Daryono dikutip dari akun Twitternya @DaryonoBMKG, pada Sabtu, 16 Oktober 2021.
Daryono turut mengatakan bila Gempa Bumi mengguncang Bali hari ini ada kaitannya dengan migrasi magma yang menghasilkan aktivitas sesar lokal.
Hal itu karena ada dugaan terkait lokasi epsinter yang berada di dekat Gunung Api Agung dan Batur.
“Pusat gempa Karangasem pagi ini terletak di zona gempa swarm Komplek Gunung Agung dan Gunung Batur pada tahun 2017,” ujar dia dalam keterangan tertulis yang dikutip dari Antara pada Sabtu, 16 Oktober 2021.(*)