Berita Bali

UPDATE: 243 Rumah Warga Karangasem Rusak Berat Akibat Guncangan Gempa Bali 4,8 SR

Sebanyak 243 rumah warga di Kabupaten Karangasem, Bali mengalami rusak berat akibat guncangan gempa Bali 4,8 SR

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Saiful Rohim
Keadaan rumah di Banjar Jatituhu, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali setelah diguncang gempa 4,8 SR, Sabtu 16 Oktober 2021. Sebanyak 243 rumah warga di Kabupaten Karangasem, Bali mengalami rusak berat akibat guncangan gempa Bali 4,8 SR. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM – Sebanyak 243 rumah warga di Kabupaten Karangasem, Bali mengalami rusak berat akibat guncangan gempa Bali 4,8 SR yang terjadi pada Sabtu 16 Oktober 2021 lalu.

Ratusan rumah lainnya mengalami rusak ringan dan rusak sedang akibat gempa tersebut. 

Pemerintah Kabupaten Karangasem terus melakukan upaya penanganan darurat pasca gempa Bali.

Berdasarkan perkembangan data pada Minggu 17 Oktober 2021 pukul 16.20 WIB kemarin, BPBD Karangasem mencatat.

Baca juga: Kepala BNPB Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi di Bali, Pastikan Kebutuhan Dasar Korban Terpenuhi

Selain kerusakan rumah dengan kategori rusak berat, sebanyak 300 rumah warga rusak ringan, dan 3 lainnya rusak sedang. 

Selain kerusakan di sektor pemukiman, gempa Bali mengakibatkan kerusakan berat pada 21 unit pelinggih atau bangunan suci, 6 paseh dan 2 candi, satu candi lainnya rusak ringan.

Dampak kerusakan juga terjadi pada fasilitas pendidikan 1 unit dan 3 titik akses jalan yang tertutup material longsor.  

Kerusakan di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, ini tersebar di beberapa desa di 4 kecamatan.

Antara lain Desa Ban dan Dukuh (Kecamatan Kubu), Rendang dan Pempatan (Rendang), Jungutan (Bebandem), dan Amerta Buana (Selat).

Dampak korban jiwa di Kabupaten Karangasem tercatat 1 orang meninggal dunia, 6 luka berat, dan 69 luka ringan. 

Warga yang mengalami luka-luka telah mendapatkan perawatan medis di fasilitas kesehatan setempat. 

Merespons penanganan darurat pasca gempa Bali, Bupati Karangasem telah menetapkan surat keputusan tanggap darurat dengan nomor 328/HK/2021. 

Status tanggap darurat berlaku 7 hari, terhitung tanggal 16 hingga 22 Oktober 2021. 

Selain di Kabupaten Karangasem, gempa yang terjadi pada pukul 03.18 WIB dengan kedalaman 10 km juga berdampak di Kabupaten Bangli.

Baca juga: UPDATE Gempa Bali: 8 Titik di Kintamani Bangli Tertimbun Longsor, 2 Orang Meninggal Dunia

Sebanyak 26 unit rumah warga rusak berat di Kabupaten Bangli, sedangkan 9 rusak sedang, dan 2 rusak ringan. 

BPBD Bangli mencatat fasilitas umum dan aset warga yang terdampak, antara lain kantor desa 1 unit, puskesmas 1, bumdes 1, rumah ibadah 2, dapur 2, dan MCK 2.

Dampak korban jiwa di wilayah ini tercatat 2 orang meninggal dunia, 2 luka berat, dan 5 luka ringan. 

BPBD Bangli menginformasikan sebanyak 5 KK atau 19 jiwa mengungsi akibat gempa ini. 

Kerusakan maupun dampak gempa di Kabupaten Bangli tersebar di tiga desa di Kecamatan Kintamani, yaitu Desa Trunyan, Abang Batu Dinding dan Abang Songan. 

BPBD Bangli telah mengaktifkan pos komando lapangan untuk mengkoordinasikan dan mengefektifkan penanganan darurat dari berbagai pihak di wilayahnya.

BPBD di wilayah terdampak melakukan upaya penanganan darurat, khususnya pelayanan dasar kepada para korban yang rumahnya rusak. 

Tenda-tenda keluarga didirikan oleh para personel tim reaksi cepat BPBD Karangasem dan BPBD Bangli.

Di samping itu, bantuan logistik didistribusikan kepada para keluarga terdampak gempa. 

Sementara itu, menyikapi bencana di Provinsi Bali ini, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito telah meninjau lokasi terdampak dan memberikan bantuan penanganan darurat.

Baca juga: UPDATE: Kerugian Materiil Akibat Gempa di Bangli Diperkirakan Mencapai Rp 800 Juta

Ganip yang tiba di Bali pada Minggu pagi 27 Oktober 2021, kemudian berkoordinasi dengan BPBD Bangli dan BPBD Karangasem.

Ia mengapresiasi berbagai pihak yang sigap dan membantu dalam upaya penanganan darurat pasca gempa Bali.

Pada kesempatan itu, Kepala BNPB memberikan bantuan berupa paket makanan siap saji 60 paket, tenda keluarga sebanyak 20 unit, lauk pauk 433 paket.

Juga makanan tambahan gizi 153 paket, masker medis 28.000 buah, sabun cuci 240 buah, hand-sanitizer 100 ml sebanyak 1.440 botol.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved