Berita Bali

Bali Masuk PPKM Level 2, Anggota Dewan Harap Pemerintah Revisi Kebijakan Karantina Wisman

Menurut Ketua Komisi II DPRD Bali, Ida Gde Komang Kresna Budi berharap penurunan status PPKM di Bali dapat semakin memancing kedatangan wisatawan,

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ragil Armando
Ketua Komisi II DPRD Bali, Ida Gde Komang Kresna Budi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pemerintah pusat telah merilis perkembangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Bali.

Sesuai dengan Inmendagri No 53 Tahun 2021 tentang PPKM di Wilayah Jawa dan Bali, Provinsi Bali masuk Level 2 yang berlaku mulai tanggal 19 Oktober sampai dengan 1 November 2021 mendatang.

Terkait hal tersebut, DPRD Bali menyambut baik penurunan status level PPKM di Pulau Dewata.

Menurut Ketua Komisi II DPRD Bali, Ida Gde Komang Kresna Budi berharap penurunan status PPKM di Bali dapat semakin memancing kedatangan wisatawan, khususnya mancanegara ke Bali.

Baca juga: Bersiap Lebih Awal, DPRD Bali Sampaikan Raperda Inisiatif Tentang Dana Cadangan Pemilu 2024

Apalagi, Bali sendiri sudah dibuka oleh pemerintah bagi penerbangan internasional.

Pun begitu, pihaknya berharap agar melalui penurunan level PPKM ini pemerintah merevisi peraturan wajib karantina bagi wisman yang datang, khususnya yang terbukti bebas Covid-19 melalui hasil tes PCR di Bandara Ngurah Rai.

Apalagi, menurut dia, kebijakan karantina tanpa pandang bulu tersebut menjadi hambatan bagi para wisatawan untuk datang ke Bali.

“Karantina salah satu hambatan wisman masuk Bali,” jelasnya, Selasa 19 Oktober 2021.

Politikus yang juga Ketua DPD II Golkar Buleleng itu berpendapat bahwa wisman yang sudah divaksin dan dinyatakan sehat dari hasil swab, tidak perlu dilakukan karantina.

Berbeda halnya jika mereka tiba di Bali dengan hasil swab positif, maka prosedur karantina tersebut diberlakukan untuk wisman.

“Kalau bisa wisman sudah divaksin dan sudah sehat jangan dikarantina.

Ini saya juga mewakili teman-teman, bagaimana jika karantina ditiadakan untuk merangsang wisman masuk Bali dulu.

Kesehatan memang penting, tapi ekonomi tidak kalah pentingnya,” sambung Kresna Budi.

Dalam kesempatan tersebut, ia menambahkan kalau nantinya wisman yang tiba adanya emergency baru diadakan karantina. Sebab antar pulau saja saat ini tidak ada karantinanya.

Baca juga: Wisatawan Mancanegara dari 8 Negara Ini Tak Perlu Karantina Jika Berkunjung ke Singapura

“Wisman yang sehat jangan, kalau semua yang sehat karantina kan pusing ini.

Mereka juga swab, jika sehat tidak usah lah. Ini masukan dari kami, mudah- mudahan sebagai perangsang wisman datang,” tandasnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved