Karangasem
Rumah Rusak dan Masih Trauma: Nenek 50 Tahun Tidur di Luar Ditemani Angin Bebukitan
Dirinya harus mengakui fakta bahwa gempa berkekuatan 4.8 SR merobohkan beberapa bagian rumahnya.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Harun Ar Rasyid
Sang nenek memperkirakan, untuk perbaiki diprkirakan butuh uang puluhan juta.
Wanita asli Banjar Dinas Jatituhu berharap ada bantuan dari pemerintah, sehingga rumah bisa kembali ditempatinya.
Tak hanya rumah, cubang depan rumahnya juga retak.
Baca juga: Tagana Dinsos Karangasem Bangun Dapur Umum untuk Relawan, Sediakan Makanan Tiga Kali Sehari
Hal serupa diungkapkan I Kadek Wirtawan. Rumah senilai puluhan juta tak bisa ditempati.
Dirinya bersama istri serta anaknya tidur diluar untuk sementara. Hanya beratap serta dinding terpal, dan berlantai tanah.
Ia hanya mengunakan alas tidur seadanya. Ketika malam tiba, angin yang berhembus membuatnya kedinginan.
Wirtawan mengaktu masih khawatir tidur di dalam rumah. Gempa tempo hari membuat rumahnya retak.
Yang Ia harapkan sekarang hanya uluran tangan dermawan dan pemerintah.
"Semoga bisa mendapat bantuan dari pemerintah untuk perbaiki rumah dan dapur," harapnya.
Menteri Sosial, Tri Rismaharani, berencana mengusulkan bantuan untuk bangunan yang mengalami kerusakn akibat gempa bumi rencana.
Hal tersebut diungkapkan saat melaksanakan kunjungan ke lokasi gempa di Desa Ban, Kecamatan Kubu, Karangasem, Senin (18/10).
Sesuai data sementara dari BPBD Karangasem, kerusakan yang diakibatkn gempa berkekuatan 4.8 SR yang mencapai ribuan unit dan merenggut nyawa warga.
Data dihimpun sementara, Senin (18/10), warga yang meninggal dunia 1 orang, luka berat 6 orang, serta luka ringan sekitar 69 orang.
Plt. Kepala BPBD Kaarangasem, IB Ketut Arimbawa, mengaku, warga yang mengalami luka tersebar dibeberapa titik di Karangasem. Terbanyak di Kecamatan Kubu, tepatnya di Desa Ban."Korban jiwa dan luka. Meninggal 1 Orang, luka berat 6 orang, dan luka ringan 69 orang,"ungkapnya.