Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

UPDATE Kasus Subang: Petunjuk Emas Hasil Autopsi Ulang Jasad Tuti dan Amalia, Mengarah ke Pelaku?

UPDATE Kasus Subang: Petunjuk Emas Hasil Autopsi Ulang Jasad Tuti dan Amalia, Mengarah ke Pelaku?

Editor: Widyartha Suryawan
Tribun Jabar/Dwiki MV
Tenda plastik terpasang di makam Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu. Polisi melakukan autopsi ulang terhadap kedua korban kasus Subang, Sabtu (2/10/2021) lalu. 

TRIBUN-BALI.COM - Teka-teki kematian Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu belum kunjung menemukan titik terang.

Kasus kematian ibu dan anak yang jasadnya ditemukan tertumpuk di bagasi mobil Alphard di Dusun Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang itu sudah bergulir dua bulan lebih.

Namun, hingga kini kepolisian masih terus berusaha mengungkap aktor di balik pembunuhan keji tersebut.

Publik pun terus menunggu perkembangan terbaru kasus Subang.

Ahli forensik, Kombes Pol Dr dr Sumy hastry Purwanti SpF, DFM akhirnya buka suara terkait hasil autopsi ulang jenazah Tuti dan Amalia.

Seperti diketahui, autopsi ulang itu dilakukan oleh tim forensik Polres Subang, Polda Jabar dan Mabes Polri pada Sabtu (2/10/2021) lalu.

Proses autopsi ulang ini untuk memastikan penyebab kematian dari Tuti dan Amalia yang ditemukan tewas terbunuh pada 18 Agustus 2021 silam.

Tak hanya itu, hingga kurun waktu 2 bulan, polisi masih berusaha keras mengungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak tersebut.

Dalam tayangan Podcast Tribunnews, dr Hastry mengaku sudah mendapatkan petunjuk emas.

Petunjuk emas itu diperoleh setelah sang ahli forensik membedah dan autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia.

Lantas, apakah petunjuk emas itu dapat mengarah ke pelaku pembunuhan?

"Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah. Dari seluruh kasus pembunuhan, tubuh manusia itu menyimpan petunjuk yang luar biasa. Petunjuk emas," papar dr Hastry, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Tribunnews, Selasa

Di dunia forensik, terutama di Indonesia, sosok dr Sumy Hastry Purwanti bukan nama asing.

Ia sudah sering terlibat dalam proses identifikasi korban dari peristiwa besar di Indonesia, termasuk diantaranya tugas pertamanya ketika mengidentifikasi korban bom Bali I pada 2002.

dr Hastry merupakan perempuan pertama dari anggota tim forensik asal Indonesia. 

Ahli Forensik dr Hastry temukan petunjuk di kuku Amalia.
Ahli Forensik dr Hastry temukan petunjuk di kuku Amalia. (Youtube Tribunnews/TribunJabar)
Halaman
123
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved