Badung
Australia Cabut Larangan ke Indonesia, BPPD Badung Apresiasi dan Langsung Lakukan Promosi Pariwisata
Negara Australia dipastikan sudah mencabut aturan kunjungan warganya ke Indonesia khususnya Bali pada 1 November 2021 mendatang.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Negara Australia dipastikan sudah mencabut aturan kunjungan warganya ke Indonesia khususnya Bali pada 1 November 2021 mendatang.
Bahkan dengan adanya informasi itu, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung langsung melakukan promosi pariwisata ke Australia.
Negara Australia dipandang sangat penting dan sangat mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali.
Bahkan wisatawan Australia menjadi wisatawan nomor satu paling banyak yang datang ke Bali.
Hal itu pun ditegaskan Ketua BPPD Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya saat dikonfirmasi Jumat 22 Oktober 2021.
"Saat aturannya dicabut, media di Australia langsung mewawancarai saya. Saat itu saya jelaskan bagaimana kondisi Bali saat ini. Termasuk kita sudah membuka pariwisata mancanegara," ucapnya.
Baca juga: Resahkan Masyarakat, OJK Lakukan Langkah-langkah Preventif dan Represif Untuk Tangani Pinjol Ilegal
Pihaknya mengaku selaku kepala Badan Promosi, pihaknya sangat mengapresiasi, karena pencabutan itu maju atau lebih awal dari perencanaan pemerintah setempat.
"Rencananya kan mulai tahun 2022, tapi ini 1 November 2021 susah bisa ke Indonesia khususnya Bali," katanya.
Disebutkan, pencabutan aturan itu membawa angin segar bagi pemerintah Indonesia, khususnya Bali. Pasalnya wisatawan Australia merupakan pasar tradisional dari pariwisata di Bali.
"Kenapa masuk pasar tradisional, karena Australia memberikan kontribusi yang sangat besar kepada Bali."
"Bahkan pada tahun 2019 silam Australia menduduki peringkat pertama, karena warganya paling banyak ke Bali yakni sampai 1,2 juta. Setelah itu disusul negara Cina dengan jumlah kunjungan 1,1 juta wisatawan," bebernya.
Baca juga: Pasca Gempa Bumi, KPH Bali Timur Temukan Rekahan-rekahan Tanah di Bukit Abang
Ketua PHRI Badung ini juga mengatakan dua negara ini juga harus dijaga hubungannya.
Bahkan dirinya sendiri sudah sempat melakukan komunikasi dengan memberikan informasi-informasi yang jelas terkait kondisi Bali, penanganan covid-19 di Bali termasuk protokol kesehatannya (Prokes).
"Sempat saya di wawancara dengan salah satu media ternama di Australia, saat itu saya banyak ditanya, termasuk persiapan hotel di Bali."
"Namun saya jelaskan bahwa kita sudah siap, dan sudah membuka pariwisata. Sempat juga melakukan promosi agar warganya bisa datang lagi ke Bali," ungkapnya.